Makalah ini di anjurkan sebagai salah satu tugas mata kuliah
Ilmu pendidikan islam
Semester satu
Oleh;
Syhari
fadhilah
Dosen pembimbing :
HUSNAH
RASAK , S.AG,M.AG
PROGRAM S1
STAI ALGAZALI BARRU
TAHUN AKADEMI 2013/2014
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan
kepada allah swt karena dengan rahmat , taufik , dan hidayanya kami telah
menyelesaikan penyusunan buku ini dan buku ini berjudul pedagogic ( ilmu
pendidik) ini merupakan satu kajian tentang pendidikan anak secara tearitis
praktis, bagi mahasiswa yang mempelajari secara awal ilmu pendidikan khususnya
ilmu pendidik dengan buku ini kami berharap para calon guru bukan hanya akan
menjadi ‘’tukang’’ pengajar melainkan akan menjadi pendidik yabg mampu
mengembangkan hati nurani anak didiknya , menanamkan nilai-nilai moral yang
menjadi dasar bagi pengembank di Indonesia sehutunya
Mudah-mudahan buku ini akan memiliki nilai tambah bagi para
mahasiswa yang mempelajari ilmu pendidikan . keda allahlah kami serahkan
segalanya, dan semoga karya ini mendapatkan ridhanya amin
Barru, 11 januari, 2014
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang masalah
Pedagogik merupakan
ilmu yang membahas pendidikan ,yaitu ilmu mendidik anak dan menjelaskan tentang seluk beluk pendidikan anak paedagogik sebagai ilmu kanak kanak dan guru
sekolah karena mereka berhadapan dengan anak yang belum dewasa.tugas guru bukan
hanya mengajar untuk menyampaikan ,atau mentransformasikan pengetahuan kepada
para anak di sekolah melainkan guru mengembang tugas untuk kepribadian
anak secara terpadu guru mengembangkan sikap mental anak kan sensitive terhadap masalah masalah
kemanusiaan , harkat derajat manusia dan
menghargai sesame manusia . begitu juga guru harus mengembangkan keterampilan
anak keterampilan hidup di masyarakat ,sehingga ia mampu untuk menghadapi segala permasalahan hidupnya
1.
Pendidikan dalam arti khusus.
Pedagogik merupakan suatu
kajian tentang pendidikan anak berasal dari kata yunani ‘’paedos’’,yang
berarti anak laki laki , dan’’ agogos’’ artinya mengantar
,membimbing . jadi secara harfiah berarti pembantu anak laki_laki pada zaman yunani kuno yang pekerjaanya mengantarkan anak majikanya
ke sekolah . dan seseorang yang membimbing anak kearah tujuan hidup tertentu selanjut nya makna
pendidikan dapat di lihat dalam arti khusus dan pengertian secara luas . dalam arti
khusus pendidikan merupakan bimbingan
yang di berikan oleh orang dewasa kepada anak yang belum dewasa untuk mencapai kedewasaanya jadi pendidik
dibatasi sebagai usaha orang
dewasa.[1]
2. Pendidikan dalam arti luas
Pendidikan dalam arti luas merupakan usaha manusia untuk
meningkatkan kesejahtraan hidupnya ,yang berlansung sepanjang hayat.
Andragogi adalah sesuatu / suatu model proses pembelajaran peserta
didik/dewasa . andragogi disebut juga sebagai teknologi pelibatan orang
dewasa dalam kelibatan orang dewasa dalam kegiatan belajar proses pembelajaran dapat terjadi dengan baik
apabila metode dan teknik pembelajaran melibatkan warga belajar . warga belajar adalah kunci
keberhasilan pendidikan orang dewasa .
untuk itu sumber belajar hendakny
·
mampu
membantu warga belajar untuk
·
mengidentifikasikan
kebutuhan
·
merumuskan
tujuan belajar
·
ikut
serta memikul tanggung jawab dalam perencanaan dan penyusunan pengalaman belajar
·
ikut
serta dalam mengevaluasi kegiatan belajar
3. Mendidik,Mengajar,Dan Melatih
Pendidikan mengandung pada hakikat nya mengandung tiga unsur , yaitu mendidik
,mengajar dan melatih .ketiga istilah memiliki pengertian yang berbeda . secara sepintas bagi orang
awam mungkin akan dianggap sama artinya . contohnya pendidkan olah raga
,latihan olah raga ,DSB
Mengurus
anak dapat di artikan segala kebutuhan anak
seperti member makan dan
pakaian dan mengurus kesehatanya jika sakit dan dirawat mengurus anak dapat diartikan dengan
kebutuhan fisik , mendidik anak
menyangkut seluruh kepribadian anak .[2]
Mengajar berarti member pelajaran tentang berbagai ilmu
yang bermamfaat bagi
perkembangan kemampuan berfikirnya
,disebut juga ilmu pendidikan intelektual .intelek anaak adalah kemampuan anak
berfikir dalam berbagai bidang kehidupan
. jelas bahwa pengajaran
Atau pendidikan intelektual
merupakan bagian dari
seluruh proses pendidikan ,atau
pengajaran mempunyai arti lebih sempit
Pentingnya pendidikan merupakan suatu
keharusan bagi manusia karena pada hakikatnya manusia lahir dalam keadaan tidak
berdaya dan tidak lansung dapat berdiri
sendiri ,dapat memlihara dirinya sendiri .karena itu pendidikan merupakan
bimbingan orang dewasa mutlak diperlukan
manusia akhirnya pada hakikat nya merupakan titpan tuhan yang maha ESA kepada orang tuaanya
mendidik , membesarkanya menjadi orang dewasa
yang penuh tanggung jawab ,terutama tanggung jawab moral.orang tua tidak
boleh bertindak sewenang-wenang terhadap anaknya ..Manusia Memerlukan Bantuan .
1.Pendidikan dalam teori .
Anak manusia yang baru
lahir sebagai bayi sangat memerlukan bantuan dari ibunya . jika ia lapar ,ia
menangis ,datanglah sang ibu untuk menolongnya , dengan memberi air atau susu ibu .
Apakah insting itu?
Insting adalah suatu
kemampuan psiko-fisis jasmani rohani ,yang diturunkan atau
merupakan pembawaan ,kemampuan itu bukan menentukan pemiliknya untuk memperhatikan obyek-obyek dari jenis tertentu, untuk mengetahui suatu
emosional yang mempunyai suatu kualitas
khusus saat mengamati obyek yang demikian, dan berprilaku terhadap obyek yang khusus
, atau paling sedikit menghayati suatu dorongan yang berprilaku baik.
Pada waktu remaja ,anak
manusia telah menampakkan insting birahi
atau insting seks,yaitu merasa tertarik terhadap jenis kelamin lawanya. Jika ada anak yang mengganggunya ,
ia menyerang atau memukul anak tersebut.
Disini bekerja insting
berkelahi .tanpa belajar lebih
dahulu ia mahir berkelahi .
Kita dapat mengerti bahwa insting itu membantu hewan atau seluruh hidupnya dikuasai oleh instingnya .kecuali beberapa
jenis hewan yang mendapat tambahan
kemampuan karena di latih oleh manusia
. misalnya kuda mendapat pedati , anjing
dapat mencari jejak pencuri ,atau singa
sirkus dapat mempertunjukkan permainan menurut kehendak pelatihnya.
Dari uraian di atas dapat dianalisis bahwa insting itu mempunyai sifat sebagai berikut;
·
mahluk
yang memiliki insting tertentu mempunyai kemampuan terbuat sesuatu tanpa
belajar terlebih dahulu
·
perbuatan
itu sifatnya psiko-fisis,atinya melibatkan bukan saja kejiwaan tetapi juga segi
kejasmanian ,misalnya jika mahluk /seorang itu marah ,bagian-bagian jasmani
tertentu ikut aktif,misalnya debar jantung
bertambah,muka merah,badan gemetar, Dsb.
·
kemampuan
itu di peroleh dari keyakinan / keturunan atay merupakan pembawaansejak lahir .
·
dari
uraian c dapat dilihat bahwa kemampuan itu tersedia tanpa dipelajari
lebih dahulu, sejak lahir .
Manusia seluruh hidupnya tidak dapat
bergantung kepada insting semata,banyak
segi-segi kehidupan yang perlu
diperjuangkan dan dikuasai dengan
belajar dan usaha , mengobati rasa penyakit ,membuat jembatan , membuat
mesin-mesin dan pabrik , serta keperluan manusia sehari-hari . untuk mencapai semua itu memerlukan usaha ,dan menyiapkan generasi
muda muda memiliki
dan mengembangkan ilmunya secara professional ,
Tanpa usaha belajar dari pihak generasi
muda dan usaha pendidikan dari pihak
generasi dewasa .manusia tidak dapat mempetahankan tingkatan yang lebih
bermutu dan lebih mulia .
Tujuan pendidikan tidak dapat dipisahkan
dengan pilsafat tentang hidup , apa
makna dan tujuan hidup . serta apa hakikat manusia itu . pertanyaan-pertanyaan
itu tidak mudah dijawab dengan
penjelasan yang pasti . mengapa? Hakikat manusia dan hakikat hidup bagi manusia sebenarnya tetap suatu misteri ,suatu teka teki yang sifat nya gaib.
2.Pendidikan
Dalam Praktik
Pendidikan
dalam pelaksanaanya berbentuk
pergaulan antara pendidik dan anak didik
,namun tentu suatu pergaulan yang tertuju kepada Tujuan pendidikan ,yaitu
manusia mandiri memahami nilai-nilai dan
norma-norma tersebut .
ILmu pendidkan sebagai teori dan dalam kehidupan sehari-hari dapat disaksikan ibu menggendong
anaknya,menyusui anaknya penuh kasih sayang ,ayah dengan sabar melayani menjawab pertanyaan-pertanyaan anaknya,mereka bersama-sama membimbing anak
mereka dengan penuh kasih sayang . ibu dan ayah berusaha membimbing anaknya
untuk menjadi anak anak yang mandiri , bertanggung jawab terhadap dirinya ,terhadap masyarakat dan
terhadap tuhan .
Seorang guru mengajar disekolah karena di dalam kelas dalam arti mengajar ia tekun memerhatikan anak didiknya selama di dalam kelas ia selalu berusaha membantu anak
didiknya dalam memecahkan masalah /
persoalan anak didik nya,
Di
bawah ini akan membahas Pentingnya
pendidikan teori pendidikan .teori
pendidikan diperlukan Untuk berbagai masalah
pendidikan dan akan di uraikan
bebagai kesalahan pendidikan serta beberapa contohnya .
1. Pentingnya Pendidkan
Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang hanya dapat dilakukan oleh
manusia ,memiliki lapangan yang sangat luas .ruang lingkup lapang lapangan
pendidikan mencakup semua pengalaman ddan pemikiran manusia tentang pendidikan
.
Pendidkan sebagai suattu kegiatan manusia ,dapat kita amati sebagai
suatu praktik dalam kehidupanya ,seperti halnya
dengan kegiatan manusia yang lain seperti dalam kegiatan ekonomi
,kegiatan hokum,agama Dsb. Disamping itu pendidikan secara empirik (pengalaman),yang bersumber dari pendidikanya
,maupun dengan renungan-renungan yang
mencoba melihat makna pendidikan dalam suatu lingkup yang lebih luas .
Ilmu pendidikan harus di pelajari ,karena yang akan di hadapi
adalah manusia,menyangkut nasib kehidupan
dan hidup manusia ,akan Menyangkut
hatkat derajat manusia serta hak asasinya . perbuatan
mendidik bukan berarti perbuatan yang sembrono ,melainkan suatu perbuatan yang harus betul-betul disadari dalam rangka membimbing anak kepada suatu tujuan yang akan
dituju .
Ilmu pendidikan sebagai teori perlu di pelajari karena akan memberikan beberapa mamfaat ;
·
dapat
dijadikan sebagai pedoman untuk mengetahui arah serta tujuan mana yang
akan dicapai .
·
untuk
menghindari atau sekurang-kurangnya
mengurangi kesalahan-kesalahan
dan praktik ,karena dengan memehami teori pendidikan ,seseorang akan
mengetahui mana yang boleh dan mana yang
tidak ,walaupun teori tersebut bukan
suatu resep yang jitu.
·
dapat
dijadikan sebagai tolak ukur ,sampai dimana seseorang telah berhasil melaksanakan
tugas dalam pendidkan
ilmu pendidikan sebagai teori perlu kita pelajari karena praktik ,mendidik tanpa didasari oleh pendidikan. Ilmu
pendidikan termasuk salah satu cabang
ilmu pengetahuan yang sifatnya praktis , mengapa demikian . karena ilmu
pendidikan mempunyai dasar-dasar ,prinsip –prinsip serta tujuan tentang kegiatan mendidik
Perbuatan mendidiok bukanlah suatu
perbuatan yang sembarangan ,karena menyangkut kehidupa dan nasib anak
manusia, oleh sebab itu melaksanakan pendidikan bukanlah tugas keringanan
.. walaupun tidak disengaja ,dan
walaupun kecil ,tidak dapat kita anggap enteng, itikad baik pendidik dalam
menunaikan tugasnya . selalu berusaha untuk mengurangi kesalahan seminimal mungkin.
Sebenarnya jika ia
biasa lambat laun akan berubah dari dalam ,berubah dalam struktur kepribadianya secara
kualitatif .ini berarti belajar mengubah dirinya seseorang sungguh-sungguh
mempelajari ilmu segala aspeknya ,sesuai dengan cita-cita dan tujuan yang
digambarkan dalam teori pendidikan .tanpa Mengubah diri ea tidak akan dapat
menjadi pendidik yang efektif ,sama halnya dengan seorang yang ingin jadi ahli
dalam psiko-analisa untuk menolong orang yang
mengalami kesulitan dalam dirinya
dalam beberapa tahun .jika tidak,ia tidak akan menjadi ahli psiko analisa yang efektif ,karena dalam psiko-terapi
(pengobatan dengan cara atau proses psikologis ) ada gejala yang di sebut ‘’transference’’ ,artinya ahli psiko-terapi
akan memancarkan suasana kejiwaan yang mempengaruhi kejiwaan lainya .Dalam
kesalahan mendidik menurut jenisnya ialah kesalahan konseptual ,yaitu dalam
menjalankan proses pendidikan.pendidik kurang menyadari ,bahwa kesalahanya
dapat mempunyai akibat yang mendalam pada anak didik . dibawah ini beberapa
contoh kesalahan mendidik yang sifatnya konseptual yaitu;
·
Pada
umumnya orang tua kurang menyadari ,bahwa lima tahun yang pertama dalam
kehidupan anak ,merupakan dasar bagi perkembangan kejiwaan dan nasib kehidupan selanjutnya
·
Banyak
orang tua mengira bahwa proses mendidik itu harus dilakukan dengan banyak
member nasihat,dansetiap kesalahan anak harus dihukum .dengan hukuman yang baik
·
Pada
umumnya orang tua menganggap bahwa anak itu merupakan suatu ‘’wadah’’ yang
harus diisi dengan ilmu
·
Sering
dalam rangka kehidupan keluarga sang
suami berpendapat,bahwa sebagian besar
pendidikan anak-anak harus dilaksanakan oleh istrinya sebagai ibu anak-anak [3]
Ada kesalahan-kesalahan
dalam pendidikan yaitu sbb;
·
Ada
pandangan yang dilakukan oleh orang tua
sebenarnya bertentangan dengan teori psiko-analisa tentang perkembangan
kejiwaan anak. Misalnya kekurangan paham
orang tentang periode periode perkembangan
anak Dalam usia dini bagi perkembangan kejiwaan anak selanjutnya usia dini merupakan masa
kehidupan yang saat membutuhkan
pengertian dan perhatian sepenuhnya dari kedua orang tua. Sef ring sekali pada masa klini anak di titipkan kepada neneknya ataupun anak lebih banyak di urus Oleh
pembantunya contoh (organisasi ,jabatan,
atau bisnis) akibat dari kondisi anak
yang sedemikian fatal ,dan membutujkan re-edukasi yang insentif
·
Pada
kenyataan proses mendidik terjadi dalam situasi pergaulan antara orang dewasa
dan orang yang belum dewasa , pergaulan itu terdiri atas suasana dan gejala gejala perilaku yang yang Nampak serta yang tidak Nampak .namun
oleh anak-anAK ikut dihayati secara tidak sadar .
·
dalam
hal ini berlaku ucapan ‘’apa yang di perbuat oleh orang-orang yang jauh lebih penting dari pada apa yang dikatakanya
(WHAT DO YOU IS MUCH MORE
IMPORTANT THAN WHAT YOU SAY)
Perilaku anak sering terdiri atas proses imitasi yang diciptakan dan dihayati dalam medan pergaulan pendidikan itu
Nasihat orang tua apalagi hukuman ,cenderung menciptakan jarak
social antara orang tua dan anak menjadi kurang akrab ,kurang hangat kurang terbuka , hal yang
menghasilkan sikap cemas dan frustasi
pada anak-anak . makin akrab dan
terbuka hubungan antara orang tua dan
anak-anak ,makin besar kecendrungan anak untuk mereaksi secara akomokatif dan koperatif .
·
Jiwa
anak bukanlah semacam wadah yang harus diisi dengan pengetahuan ,melainkan
suatu potensi yang dapat dikembangkan
secara kreatif kearah yang positif ,sehingga dengan kemampuan yang
lebih tinggi anak menjadi aktif, produktif
dan bergairah untuk pendidik.
Dalam bahasa
belanda kita temukan untuk pendidikan
kata ‘’opvoeden’’ (op=ke atas,voeden=member makan ).memberi makan disini diambil arti kiasanya. ,yaitu memberi makan
rohani untuk meningkatkan kecakapan seorang anak
.dalam bahasa jerman untuk mendidik di pakai kata
‘’orziehen’’[or=ke atas.ziehen=menarik]. Jadi orziehen yang berari ‘’menarik menggambarkan secara
kias bahwa mendidik itu meningkatkan [menari ke atas] kecakapan dan derajat sebaik mungkin [4]
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan uraian pokok tersebut
pada latar belakang masalah di atas maka
dikemukakan permasalahan pokok yaitu ;Apa tugas dan tanggung jawab seorang pendidik ?
Untuk memudahkan dalam pembahasan nanti
maka permasalahan pokok dibagi menjadi
tiga sub masalah yaitu;
1.
Apa
tugas dan tanggung jawab seorang pendidik ?
2.
Bagaimana
peran anak didik untuk bisa menjadi yang lebih baik ?
3.
Apa
tujuan dan kepribadian pendidik ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tugas dan dan tanggung jawab seorang pendidik.
Keutamaan seorang pendidik disebabkan oleh tugas yang di embahnya. Tugas seorang pendidik hampir sama dengan tugas seorang rasul.
Dari pandangan itu di pahami ,bahwa tugas pendidik sebagai ‘warasat al-anbiy’’, yang pada
hakikatnya mengembangkan misi rahmat al
amin , yakni suatu misi yang mengajak
manusia untuk tunduk dan patuh
kepada pendidik dan Allah , guna memperoleh keselamatan dunia dan akhirat, kemudian di kembangkan kepada pembentukan
kepribadian yang berjiwa tauhid,
kreatif, beramal shaleh, dan bermoral tinggi.untuk melaksanakan tugas sebai warasat al-anbiya pendidik hendaklah bertolak kepada amar
maakruf nahi munkar ,menjadikan prinsip
terhadap agama sebagai pusat
kegiatan penyebaran misi iman, islam dan ihsan , kekuatan yang di kembangkan oleh pendidikan adalah individualisme social dan moral,dan nilai agama dan
sebagainya.
Dari uraian di atas maka
tanggung jawab pendidik sebagaimana disebutkan
oleh abd ar-rahman an-nahlawi,adalah mendidik individu dan
mendidik masyarakat untuk saling menasihati dalam melaksanakan kebenaran ,saling
menasihati agar tabah dalam menghadaapi cobaan,beribadah kepada allah
serta menegakkan kebenaran . ‘’TANGGUNG JAWAB’’ itu bukan hanya sebatas tanggung jawab moral seseoran pendidik terhaadaap anaak didiknya . akan tetapi lebih jauh dari itu .pendidik akan
mempertanggung jawabkan atas segala apa
yang dilaksanakanya kepada allah
sebagai mana hadis rasul‘’’dari ibnu umar radiallahu ; rasulullah saw
bersabda;masing-masing kamu adalah pengembala
dan masing-masing tanggung jawab
dia harus menjaganya [H.R.bukhari
dan muslim]. Tanggung jawab dalam islam
bernilai keagamaan berarti
kelalaian seseorang terhadapnya akan di
pertanggung jawabkan di akhirat dan di dunia .keduniawian dalam arti kelalaian seseorang terhadap nya
dapat di tuntut oleh pengadilan oleh
orang-orang yang berada di bawah
kepemimpinanya . Kode etik dan
[syarat-syarat pendidik].Alkanani mengemukakan persyaratan seorang pendidik atas 3 macam yaitu;
·
Yang
berkenaan dengan dirinya sendiri .
·
Yang
berkenaan dengan pelajaran .
·
Yang
berkenaan dengan muridnya .
Ketiga,kode etik guru ditengah-tengah para muridnya antara lain;
·
Guru hendaknya
mengajar dengan niat mengharapkan ridha
allah menyebarkan ilmu,menghidupkan
syara’ menegakkan kebenaran , dan melenyapkan kebatilan,serta memelihara
kemaslahtan umat.
·
Guru
hendaknya mencintai muridnya seperti ia
mencintai dirinya sendiri, artinya
seorang guru heendaknya menganggap bahwa muridnya itu adalah merupakan bagian dan dirinya sendiri .
·
Guru
hendaknya memotivasi murid untuk
menuntut ilmu seluas mungkin sebagai
mana pernah dianjurkan oleh rasulullah
dalam sabdanya ;yang berarti ‘’tuntutlah ilmu
sekalipun kenegri cina. Atau hadits ini membicarakan bahwa menuntut ilmu itu tidakada dan kapan dan dimanapun berada.
·
Guru
hendaaknya melakukan evaluasi terhadap
baagian kegiatan belajar mengajar yang
dilakukanya .
·
Guru
hendaknya bersikap adil terhadap sesama
muridnya .hal ini diingatkan oleh firmanya
yang[5]
B. Peran anak didik untuk bisa menjadi lebih baik .
Peran anak didik
/ pendidikan islam adalah proses transmasi
dan internalisasi nilai-nilai
islam dan ilmu pengetahuan dalam rangka mengembangkan fitrah dan kemampuan dasar yang dimiliki peserta didik guna mencapai keseimbangan dan kesetaraan dalam berbagai aspek kehidupan maka pendidik mempunyai peran yang sangat penting dalam pendidikan islam.
Abdullah nashih
‘ulwan berpendapat bahwa Tugas dan peran
didik atau guru adalah melaksanakan
pendidikan ilmiah,karena ilmu
mempengaruhi yang sabar terhadap pembentukan kepribadian dan emansipasi harkat manusia .’sebagai
pemegangan orang tua Dan sebagai salah
satu pelaksanan pendidikan islam
guru tidak hanya bertugas
memberikan pendidikan ilmiah . tugas guru heendaknya merupakan kelanjutan
dan sinkron dan tugas orang tua . yang
juga merupakan tugas pendidik muslim pada umumnya. Yaitu memberikan
pendidik yang berwawasan manusia
seutuhnya . hal itu di wujudKan
dengan cara menjadikan manusia itu sebagai manusia . mempertahankan sifat
kemanusiaanya ,serta memelihara fitrahnya
yang telah di berikan oleh Allah STW.
Dalam melaksanakan
tugasnya ,bagaimana yang dikemukakan oleh Abdurrahman al nahlawi ,guru hendaknya mencontoh peranan yang ttelah di lakukan para nabi dan pengikutnya , tugas mereka
pertama-tama adalah [6]
;’’Mengkaji dan mengajar ilmu ilahi,sesuai
dengan firman allah swt yang telah dinyatakan’’;
Tidak wajar bagi
seseorang manusia yang kitabnya dan
hikmanya di berikan kepada manusia yang
tidak baik. Hendaklah kamu menjadi hamba-hambaku bukan hamba-hamba allah ,akan tetapi
[hendaklah ia berkata ] hendaklah kamu menjadi orang orang yang baik.[ QS. ALI IMRAN ;79] .
Disamping itu allah swt juga mengisyaratkan bahwa tugas seorang rasul adalah mengajarkan
al kitab dan al hikmah kepada manusia
serta menyucikan mereka ,yakni mengembangkan dan menyucikan jiwa mereka. Dalam firmanya
Ya tuhan kami ,utuslah untuk mereka seorang rasul
dari kalangan mereka ,yang akan membicarakan kepada mereka ayat-ayat engkau, dan mengajarkan kepada
mereka al kitab dan al hikmah serta menyucikan mereka yakni mengembangkan dan perkasa
lagi maha bijaksana . [QS.
AL-BAQARAH ;129].
Ayat ini
menerangkan bahwa sebagai seorang
pendidik yang agung,beliau tidak hanya
mengajarkan ilmu ,tapi lebih dari itu, dimana juga ea mengemban tugas untuk memelihara kesucian manusia.untuk itu guru sebagai pendidik juga
harus memiliki tanggung jawab untuk
mempertanggung jawabkan dan fitrah anak
didiknya sebagai mana yang telah
diajarkan oleh rasulullah sAW.[7]
C. Tujuan dan kepribadian penduduk .
Dalam pasal-pasal sudah
dikatakan bahwa pendidikan ialah pimpinan orang dewasa terhadap anak dalam perkembanganya kearah kedewasaan. Jadi disini terang bahwa
tujuan umum dan pendidikan adalah membawa anak ke arah kedewasaan,yang
berarti bahwa ia harus dapat menentukan
diri sendiri dan bertanggung jawab. Anak menjadi orang yang sanggup mengenal
dan berbuat menurut kesusilaan .. orang
dewasa adalah orang yang sudah mengetahui
dan memiliki nilai nilai hidup
normaa norma kesusilaan ,keindahan,keagamaan,kebenaran Dsb. Danhidup
sesuai dengan nilai dan nor,ma itu. Pada anak .hal demikian ,itu belum mungkin.
Anak belum cukup mengenal diri sendiri
sebagai ‘’aku’’ baru pada masa
pubertas anak mulai mengenal
‘’akunya’’ dan mulai memilih nilai-nilai
hidup.
Tetapi untuk menentukan nilai-nilai
hidup manakah yang termasuk martabat
manusia,yang harus kita pedomani untuk menentukan tujuan pendidikan hal ini
adalah soal pilsafat antropologi atau
pandangan orang orang tentang hidup
manusia tentang bagaimana terjadinya
atau asalnya norma-norma kesusilaan dan nilai-nilai hidup banyak sekali orang yang mengemukakan
pendapat yang berlainan . tetapi yang pasti dan harus kita ingat bahwa mendidik
ini diperlukan suatu syarat yang mutlak dan mempersiapkan norma-norma
tertentudalam keadaan demikian oleh pendidik
baru dapat dikatakan oleh tujuan sendiri
yang di dalam hidupnya. Dan mengetahui jalan hodupnya ingatlah kata kata
yang terkenal dalam ‘’PEDAGOGIK’’.dan berbakti kepada perintah tuhan.[8]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sesuai dengan
uraian-uraian sebelumnya maka di
kemukakan beberapa kesimpulan sebagai
berikut;
1.
Tugas
pendidik yang utama adalah menyempurnakan keberhasilan ,membersihkan
,menyucikan serta membimbing hati
manusia untuk mendekatkan diri kepada allah.
2.
Pedagogik
; untuk mengetahui seluk beluk anak didik itu.
3.
Pendidik
ada kaitanya dengan proses belajar mengajar
siswa agar para mendidik bisa
mengajarkan kedisiplinan kepada peserta
didik.
4.
Sesungguhnya
seorang pendidik bukan hanya menjalankan
tugas tersebut tetapi pendidik juga
bertanggung jawab atas pengelolaan
fasilitas dan perencanaan
B.Saran- saran
Adapun saran-saran yang berkenaan dengan makalah ini,yaitu;.
1.
Mudah-
mudahan makalah ini dapat memenuhi target tugas pembahasaan tentang tugas pendidik dalam pendidikan islam .
2.
Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan ,karena itu arah dan
bimbingan dan dosen mata kuliah ilmu
pendidikan islam masih tetap diharapkan demi tercapainya kesempurnaan dan
makna_makna ini. Karena penulis juga
manusia biasa yang tak luput dari kesalahan
Demikianlah makalah ini kami buat. Kami menyadari bahwa masih
banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan
serta kritik dan saran yang
konstruktif kami harapkan dari pembaca .
Semoga
apa yang telah kami susun dapat
bermamfaat bagi pembaca khususnya diri saya sendiri dan seluruh teman-teman
yang telah mendukung terwujudnya makalah
ini .
DAFTAR
PUSTAKA
·
Drs.Uyoh
Sadulloh m,pd.,Pedagogik [ilmu mendidik].cet. kedua 2011.
·
H.
Ramayulis ,pendidikan teoritis dan praktis atau ilmu pendidikan islam ,cet. 111
jakarta,kalam mulya 2002.
·
M.
Ngalim Purwanto.tujuan pendidikan, bandung remaja
Rosdarkarya ,2000
[2] Prof. Ki Haji Dewantara ,Kebutuhan pendidik {cet. Ke seblas 2007} Hal. 11-14.
[4] Drs. Uyoh sadulloh .PEDAGOGIK
{ Ilmu mendidik } cet ke dua . 2011 Hal.
24- 26.
[5] Prof. s. brojonegoro ,konsep dasar PEDAGOGIK {Cet.ke satu 2010}
Hal. 34-37
[6] Ibid. hal .88.
[8] M. ngalim purwanto , {tujuan dan kepribadian pendidik . cet. 13, remorodoskarya
2000 }. Hal. 94 – 96.
mantap kanda
BalasHapus