Jumat, 18 Maret 2016

MAKALAH PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI II (KRITERIA UNTUK MENGEVALUASI KURIKULUM)


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Evaluasi merupakan bagian dari sistem manajemen yaitu perencanaan, organisasi, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Kurikulum juga dirancang dari tahap perencanaan, organisasi kemudian pelaksanaan dan akhirnya monitoring dan evaluasi. Tanpa evaluasi, maka tidak akan mengetahui bagaimana kondisi kurikulum tersebut dalam rancangan, pelaksanaan serta hasilnya. Tulisan ini akan membahas mengenai pengertian evaluasi kurikulum, pentingnya evaluasi kurikulum dan masalah yang dihadapi dalam melaksanakan evaluasi kurikulum.
Selama ini model kurikulum yang berlaku adalah model kurikulum yang bersifat akademik. Kurikulum yang demikian cenderung terlalu berorientasi pada isi atau bahan pelajaran. Berdasarkan hasil beberapa penelitian ternyata model kurikulum yang demikian kurang mampu meningkatkan kemampuan anak didik secara optimal. Hal ini terbukti dari rendahnya kualitas pendidikan kita dibandingkan dengan negara lain. Sebagai contoh bahwa di beberapa negara Asean menunjukkan bahwa keterampilan membaca siswa kelas IV SD berada pada tingkat terendah, untuk mata pelajaran matematika berada pada urutan ke 32 pada tingkat SLTP. Bukti ini hanya sebagian kecil saja dari keterpurukan output pembelajaran yang selama ini dikembangkan berdasarkan kurikulum akademik yang berlaku.
Dampak lain dari implementasi kurikulum akademik ini ternyata tidak mampu memberikan nilai etika, moral, dan nilai-nilai yang berlaku dalam kehidupan siswa dimanapun ia berada. Maka dengan adanya evaluasi diharapkan dapat memperbaiki aspek-aspek diatas sehingga model kurikulum yang diterapkan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan.
B.      Rumusan Masalah
Adapun perumusan masalah yang penulis buat, yaitu:
1.      Menjelaskan pengertian evaluasi kurikulum?
2.      Mengidentifikasi ruang lingkup evaluasi kurikulum?
3.      Merumuskan dasar pengelompokan criteria evaluasi kurikulum?
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Evaluasi Kurikulum
Pemahaman mengenai pengertian evaluasi kurikulum dapat berbeda-beda sesuai dengan pengertian kurikulum yang bervariasi menurut para pakar kurikulum. Oleh karena itu penulis mencoba menjabarkan definisi dari evaluasi dan definisi dari kurikulum secara per kata sehingga lebih mudah untuk memahami evaluasi kurikulum.
1.      Pengertian evaluasi menurut joint committee, 1981 ialah penelitian yang sistematik atau yang teratur tentang manfaat atau guna beberapa obyek.
2.      Purwanto dan Atwi Suparman, 1999 mendefinisikan evaluasi adalah proses penerapan prosedur ilmiah untuk mengumpulkan data yang valid dan reliabel untuk membuat keputusan tentang suatu program.
3.      Rutman and Mowbray 1983 mendefinisikan evaluasi adalah penggunaan metode ilmiah untuk menilai implementasi dan outcomes suatu program yang berguna untuk proses membuat keputusan.
4.      Chelimsky 1989 mendefinisikan evaluasi adalah suatu metode penelitian yang sistematis untuk menilai rancangan, implementasi dan efektifitas suatu program.
Dari definisi evaluasi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa evaluasi adalah penerapan prosedur ilmiah yang sistematis untuk menilai rancangan, implementasi dan efektifitas suatu program.
Sedangkan pengertian kurikulum adalah sebagai berikut:
1.      Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Pasal 1 Butir 19 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional);
2.       Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pembelajaran serta metode yang digunakan sebagai pedoman menyelenggarakan kegiatan pembelajaran (Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: 725/Menkes/SK/V/2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan di bidang Kesehatan.).
3.       Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar di perguruan tinggi (Pasal 1 Butir 6 Kepmendiknas No. 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa);
4.      Menurut Grayson (1978), kurikulum adalah suatu perencanaan untuk mendapatkan keluaran (out- comes) yang diharapkan dari suatu pembelajaran. Perencanaan tersebut disusun secara terstruktur untuk suatu bidang studi, sehingga memberikan pedoman dan instruksi untuk mengembangkan strategi pembelajaran (Materi di dalam kurikulum harus diorganisasikan dengan baik agar sasaran (goals) dan tujuan (objectives) pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai;
5.      Sedangkan menurut Harsono (2005), kurikulum merupakan gagasan pendidikan yang diekpresikan dalam praktik. Dalam bahasa latin, kurikulum berarti track atau jalur pacu. Saat ini definisi kurikulum semakin berkembang, sehingga yang dimaksud kurikulum tidak hanya gagasan pendidikan tetapi juga termasuk seluruh program pembelajaran yang terencana dari suatu institusi pendidikan.

Dari pengertian evaluasi dan kurikulum di atas maka penulis menyimpulkan bahwa pengertian evaluasi kurikulum adalah penelitian yang sistematik tentang manfaat, kesesuaian efektifitas dan efisiensi dari kurikulum yang diterapkan. Atau evaluasi kurikulum adalah proses penerapan prosedur ilmiah untuk mengumpulkan data yang valid dan reliable untuk membuat keputusan tentang kurikulum yang sedang berjalan atau telah dijalankan.
Evaluasi kurikulum ini dapat mencakup keseluruhan kurikulum atau masing-masing komponen kurikulum seperti tujuan, isi, atau metode pembelajaran yang ada dalam kurikulum tersebut. Secara sederhana evaluasi kurikulum dapat disamakan dengan penelitian karena evaluasi kurikulum menggunakan penelitian yang sistematik, menerapkan prosedur ilmiah dan metode penelitian.
Ø  Tujuan dan fungsi Evaluasi Kurikulum
Tujuan Evaluasi Kurikulum:
1.      Menentukan efektivitas suatu kurikulum/program pembelajaran
2.      Menentukan keunggulan dan kelemahan kurikulum/program pembelajaran
3.       Menentukan tingkat keberhasilan pencapaian hasil belajar peserta didik
4.      Menentukan masukan untuk memperbaiki program
5.      Mendeskripsikan kondisi pelaksanaan kurikulum
6.      Menetapkan keterkaitan antarkomponen kurikulum

Fungsi Evaluasi Kurikulum:
1.   Menurut Tyler :Untuk memperbaiki kurikulum (melalui hasil belajar  evaluasi produk)
2. Menurut Cronbach :Untuk memperbaiki kurikulum dan memberi penghargaan
3.  Menurut Scriven :Untuk mengurangi kekurangan-kekurangan yang ada.Scriven membedakan evaluasi kurikulum dalam 2 fungsi yakni Fungsi Formatif dan Fungsi Sumatif
·         Fungsi Formatif : dilaksanakan apabila kegiatan evaluasi diarahkan untuk memperbaiki bagian tertentu dari kurikulum yang sedang dikembangkan
·         Fungsi Sumatif : dilaksanakan apabila kurikulum telah dianggap selesai pengembangannya (evaluasi terhadap hasil kurikulum.
B.     RUANG LINGKUP EVALUASI KURIKULUM
1.      Evaluasi tujuan dan kompetensi yang diharapkan dicapai oleh setiap anak yang  sesuai dengan visi dan misi lembaga.
Dalam evaluasi kurikulum seperti ini maka pokok yang akan dinilai adalah aspek tujuan atau kompetensi yang diharapkan dalam dokumen kurikulum, yaitu mencakup :
1.      Apakah kompetensi yang harus dicapai oleh setiap anak didik sesuai dengan misi dan visi sekolah.
2.      Apakah tujuan dan kompetensi itu mudah dipahami oleh setiap guru. Sebagai suatu dokumen, kuriulum tidak akan memiliki makna apa-apa tanpa diimplementasikan oleh guru. Maka guru perlu memahami mengenai kompetensi yang diharapkan oleh lembaga pendidikan.
3.      Apakah tujuan dan kompetensi dirumuskan dalam kurikulum sesuai dengan tingkat perkembangan siswa.
2.        Evaluasi terhadap pengalaman belajar yang direncanakan.
Kriteria yang dijadikan patokan dalam tahap ini yaitu menguji pengalaman belajar diantaranya :
1.      Apakah pengalaman belajar yang ada dalam kurikulum sesuai atau dapat mendukung pencapaian visi dan misi lembaga pendidikan?
2.      Apakah pengalaman belajar yang direncanakan itu sesuai dengan minat siswa.
3.      Apakah pengalaman belajar yang direncanakan sesuai dengan karakteristik lingkungan di mana anak tinggal.
4.      Apakah pengalaman belajar yang ditetapkan dalam kurikulum sesuai dengan jumlah waktu yang tersedia.
3.      Evaluasi terhadap strategi belajar mengajar.                            
         Sebagai suatu pedoman bagi guru, kurikulum juga seharusnya memuat petunjuk sehingga bagamana cara pelaksanaan atau cara mengimplementasikan kurikulum di dalam kelas. Sejumlah kriteria yang dapat diajukan untuk menilai pedoman strategi belajar mengajar, diantaranya:
1.      apakah strategi pembelajaran dirumuskan sesuai dan dapat ,mendukung untuk keberhasilan pencapaian kompetensi pendidikan.
2.      Apakah strategi pembelajaran yang diusulkan dapat mendorong aktivitas dan minat siswa untuk belajar?
3.      Bagaimanakah keterbacaan guru terhadap pedoman pelaksanaan strategi pembelajaran yang disusulkan?
4.      Apakah strategi pembeljaran sesuai dengan tingkat perkembangan siswa?
5.      Apakah strategi pembelajaran yang dirumuskan sesuai dengan alokasi waktu.
4.    Evaluasi terhadap program penilaian
Kompoenen berikutnya adalah komponen yang harus dijadikan sasaran penilai terhadap kurikulum sebagai suatu program adalah evaluasi terhadap program penilaian. Beberapa kriteria yang  dapat dijadikan acuan yaitu :
1.      Apakah program evaluasi relevan dengan tujuan atau kompetensi yang ingin dicapai;
2.      Apakah evaluasi diprogramkan untuk mencapai fungsi evaluasi baik sebagai formatif maupun sumatif;.
5.      Evaluasi terhadap implementasi kurikulum
Sisi kedua dari kurikulum adalah pelaksanaan atau implementasi kurikulum sebagai program. Beberapa kriteria yang dapat dijadikan pedoman sebagai berikut :
1.      Apakah implementasi kurikulum yang dilaksanakan oleh guru sesuai dengan program yang direncanakan?
2.      Apakah setiap program yang direncanakan dapat dilaksanakan oleh guru?
3.      Sejauhmana siswa dapat berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai?
4.      Apakah secara keseluruhan implementasi kurikulum dianggap efektif dan efesien?

C.    DASAR PENGELOMPOKAN KRITERIA EVALUASI KURIKULUM
Kriteria evaluasi kurikulum adalah  Hubungan antara kurikulum dengan evaluasi. Hal ini dapat diartikan sebagai posisi sumber kriteria terhadap kurikulum. Dengan kata lain apakah kriteria itu berasal dari kurikulum ataukah berada diluar kurikkulum ataukah berada diantaranya.waktu pada saat kriteria untuk evaluasi tersebut dikembangkan. Hal ini berkaitan dengan situasi dan kondisi terhadap kegiatan pelaksanaan evaluasi kurikulum. Adapun kriteria evaluasi kurikulim diantaranya :
1.      kriteria penilaian tujuan
1)      perumusan tujuan dalam perubahan tingkah laku.
2)      perumusan tujuan dengan jelas dan operasional.
3)       tujuan bersumber atau  berdasarkan masyarakat.
4)      berdasarkan system nilai atau kebudayaan masyarakat.
5)       tujuan –tujuan itu dapat dicapai dan layak untuk dicapai.
6)      tujuan-tujuan harus terinci, memadai dan menyeluruh.
2.  kriteria seleksi peserta didik.
1)      prosedur seleksi harus merupakan alat instruksional dan dan bertugas sebagai syarat untuk mempersiapkan tenaga lulusan.
2)      lembaga pen didikan bertanggungjawab dalam mengadakan seleksi.
3)      progam seleksi berkaitan dengan kemampuan institusi adan struktur administrasi kelembagaan.
4)      seleksi dilakukan oleh tenaga progam pengajar.
5)      hasil seleksi berguna untuk latihan dan penyaringan terhadap tenaga progam untuk memperoleh tenaga yang baik.
6)      proses seleksi berdasarkan penilaian tentang
7)      Kemampuan akedemik, tingkat kecerdasan dan lain-lain.

3.      kriteria isi kurikulum.
1)      isi kurikulum harus sesuai dengan perkembangan ilmu pengethuan dan penemuan-penemuan baru.
2)      isi kurikulum memberikan kemudahan untuk memahami prisnsip-prinsip, konsep, fakta, prosedur dalam ruanglingkup pengetahuan tertentu.
3)      isi kurikulum memberikan sumbangan tertentu untuk memperoleh keterampilan intelektual, keterampilan psikomorik, keterampilan reaktif dan keterampilan interaktif.
4)      isi kurikulum hendaknya mendorong siswa untuk belajar secara kelanjutan serta sesuai denga tingkat kematangan dan penalaman peserta didik.
5)      Isi kurikulum harus memberikan sumbangan terhadap perkembangan siswa secara menyeluruh dan seimbangan.
6)      isi kurikulum hendaknya memberikan sumbanagn tertentu terhadap perkembangan moral khususnya terhadap penggunaan pengetahuan.
7)      isi kurikulum mengarahkan siswa kepada tindakan sehari-hari, terhadap pelajaran dan pengalaman berikutnya.
4.                  kriteria pemilihan isi pendidikan umum
1)             Isi kurikulum bermakna untuk memecahkan masalah-masalah social masyarakat.
2)             Isi kurikulum memberikan sumbangan tertentu untuk mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam rangka pendidikan.
3)             Isi kuarikulum bermakna untuk mengembangkan kemampuan berinteraksi dengan orang lain, membina hubungan antara insani dalam masyarakat.
4)             Isi kurikulum bermakna untuk mengaakan usaha-usaha kearah perbaikan kualitas kehidupan masyarakat.
5)             Isi kurikulum memberikan sumbangan tertentu bagi pengembangan kreativiatas, pengembangan gagasan-gagasan baru, dan melakukan eksplorasi terhadap masalah-masalah dalam masyarakat.
6)             Isi kurikulum memberikan landasan dalam usaha mendalami suatu bidang inti dalam kelompok mata pelajaran pokok.
5.                  kriteria pemilihan isi dalam pengajaran pokok (kelompok inti).
1)       Isi kurikulum bermakna bagi siswa untuk memcahkan masalah –masalah personal dan social.
2)      Isi kurikulum membantu peserta didik untuk memahami bidang sebagai suatu spesialis.
3)       Isi kurikulum membantu peserta didik untuk memahami suatu bidang pengajaran.
4)      Isi bidang kelompok pokok meliputi juga studi secara mendalam terhadap daerah tertentudalam berbagai disiplin ilmu dengan cara analisis.
5)      Isi pengajaran mempuyai kaitan kuat dengan bahan-bahan dalam pengajaran kelompok dasar.
6.      kriteria pemilihan isi metodologi pendidikan.
1)    Isi pengajaran bermakna bagi peserta dalam menggunakan prinsip –prinsip  pendiidkan dan latihan guna menerapkan bidang pengajaran pokok dalam situasi-situasi masyarakat
2)    Metodologi kediklatan dikembangkan berdasarkan tingkat perkembangan perserta, prses belajar, kondisimasyarakat, disiplin ilmu, proses pendidikan atau kurikulum dan situasi kelembagaan.
3)    Isi pengajaran dalam ruanglingkup mata pelajaran, design pengjaran atau latihan, strategi belajar –mengaja, media pendidikan, evaluasi dan pengukuran pendidikan, praktek lapangan berdasarkan pilihan sesuai dengan tuntutan dalam paket progam.
4)     Isi pengajaran meliputi konsep, prinsip, dan teknik dalam proses bbelajar mengajar dalam kaitannya dengan penyampain mata pelajaran pokok.
7.      Kriteria pemilihan isi keloompok penunjang
1)      Isi pengajaran memberikan sumbangan tertentu untuk menerapkan pengajaran pokok yang besifat mendukung pengajaran pokok.
2)      Isi pengajaran turut memperkaya pengajaran kelompok dasar dan inti, baik sebagai ilmu maupun sebagai seni dan teknologi.
3)      Isi kurikulum membantu peserta didik  dalam usha mendalami dan memperluas kemampuannya dalam bidang pengjaran inti atau spesialisasi.
4)      Isi pengajaran terdiri dari berbgai disiplin ilmu yang terkait dengan pengajaran dasar atau umum dan pengajaran inti.
5)      Isi pengajaran memadukan antara teori yang diperoleh dalam pengajaran pokok dengan praktek dilapangan.
6)                  Isi pengajaran membantu peserta untuk menganalisa dan memcahkan masalah-masalah dalam pelaksanaan progam dilapangan.
8.        Kriteria Pemilihan Metode Dan Media
1)        konsistensi dengan dasar-dasar filosofi dan psikologis.
2)         berhubungan dengan jenis dan tingkat belajar yang diinginkan oleh pelatih.
3)        pengguna media adalah unutk meningkatkan pengaruuh proses belajar.
4)        penggunaan maam-macam media yang berbeda.
5)         pemberian kesempatan untuk mengalami secara langsung dalam menggunakan system komunikasi  yang luas.
6)         pemillihan berdasarkan penilaian Dari segi positif dan negative.
9.        Kriteria Bimbingan Dan Penyuluhan.
1)        Bimbingan dilukan secara terus meners.
2)        Bimbingan dilakukan dalam jangka panjang.
10.    Kriteria Pembinaan Professional Kependidikan.
1)        Progam memberikan kesempatan kepada peserta untuk memperoleh pengalaman langsung dalam berbagai kegiatanyang berkenaan dengan kependidikan.
2)        Penyedia kesempatan yang luas untuk berperan serta dalam kegiatan-kegiatan forum komunikasi social masyaraka tuntuk pembinaan masyarakat
3)        Keikutsertaan semua pihak
11.    Kriteria Organisasi  Kurikulum
1)        Kurikulum diklat tenaga progam merupakan pendidikan professional yang tersusun sebagai suatu kesatuan yang meliputi empat aspek yakni : aspek umumaspek pokok,aspek metodologi kediklatan dan apek penunjang.
2)        Antara kompenen-kompenen tersebut disusun secara seimbang, tidak tumpang tindih, tetapi merupakan kesatuan progam, berdasarkan progam keseluruhan.
3)        Progam kurikulum memadukan teori dan praktek lapangan dan antara isi dan metode. 
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini sbb:
1.      Evaluasi kurikulum adalah penelitian yang sistematik tentang manfaat, kesesuaian efektifitas dan efisiensi dari kurikulum yang diterapkan. Atau evaluasi kurikulum adalah proses penerapan prosedur ilmiah untuk mengumpulkan data yang valid dan reliable untuk membuat keputusan tentang kurikulum yang sedang berjalan atau telah dijalankan
2.      RUANG  LINGKUP  EVALUASI  KURIKULUM
1)      Evaluasi tujuan dan kompetensi yang diharapkan dicapai oleh setiap anak yang  sesuai dengan visi dan misi lembaga.
2)      Evaluasi terhadap pengalaman belajar yang direncanakan.
3)      Evaluasi terhadap pengalaman belajar yang direncanakan.
4)      Evaluasi terhadap program penilaian
5)      Evaluasi terhadap implementasi kurikulum
3.      DASAR PENGELOMPOKAN KRITERIA EVALUASI KURIKULUM
1)      kriteria penilaian tujuan
2)      kriteria seleksi peserta didik.
3)      kriteria isi kurikulum.
4)      kriteria pemilihan isi pendidikan umum
5)      kriteria pemilihan isi metodologi pendidikan.
6)      Kriteria pemilihan isi keloompok penunjang
7)      Kriteria Pemilihan Metode Dan Media
8)      Kriteria Bimbingan Dan Penyuluhan.
9)      Kriteria Pembinaan Professional Kependidikan.
10)  Kriteria Organisasi  Kurikulum


DAFTAR PUSTAKA
Syaodih Sukmadinata, Nana. Pengembangan Kurikulum. 1997: PT Remaja Rosdakarya. Bandung.











Tidak ada komentar:

Posting Komentar