BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Evaluasi merupakan bagian dari sistem manajemen yaitu perencanaan,
organisasi, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Kurikulum juga dirancang dari
tahap perencanaan, organisasi kemudian pelaksanaan dan akhirnya monitoring dan
evaluasi. Tanpa evaluasi, maka tidak akan mengetahui bagaimana kondisi
kurikulum tersebut dalam rancangan, pelaksanaan serta hasilnya. Tulisan ini
akan membahas mengenai pengertian evaluasi kurikulum, pentingnya evaluasi
kurikulum dan masalah yang dihadapi dalam melaksanakan evaluasi kurikulum.
Selama ini model kurikulum yang berlaku adalah model kurikulum yang
bersifat akademik. Kurikulum yang demikian cenderung terlalu berorientasi pada
isi atau bahan pelajaran. Berdasarkan hasil beberapa penelitian ternyata model
kurikulum yang demikian kurang mampu meningkatkan kemampuan anak didik secara
optimal. Hal ini terbukti dari rendahnya kualitas pendidikan kita dibandingkan
dengan negara lain. Sebagai contoh bahwa di beberapa negara Asean menunjukkan
bahwa keterampilan membaca siswa kelas IV SD berada pada tingkat terendah,
untuk mata pelajaran matematika berada pada urutan ke 32 pada tingkat SLTP.
Bukti ini hanya sebagian kecil saja dari keterpurukan output pembelajaran yang
selama ini dikembangkan berdasarkan kurikulum akademik yang berlaku.
Dampak lain dari implementasi kurikulum akademik ini ternyata tidak
mampu memberikan nilai etika, moral, dan nilai-nilai yang berlaku dalam
kehidupan siswa dimanapun ia berada. Maka dengan adanya evaluasi diharapkan
dapat memperbaiki aspek-aspek diatas sehingga model kurikulum yang diterapkan
sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan.
B.
Rumusan Masalah
Adapun
perumusan masalah yang penulis buat, yaitu:
1. Menjelaskan pengertian evaluasi
kurikulum?
2. Mengidentifikasi ruang lingkup
evaluasi kurikulum?
3. Merumuskan dasar pengelompokan
criteria evaluasi kurikulum?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Evaluasi
Kurikulum
Pemahaman mengenai pengertian evaluasi kurikulum dapat berbeda-beda
sesuai dengan pengertian kurikulum yang bervariasi menurut para pakar
kurikulum. Oleh karena itu penulis mencoba menjabarkan definisi dari evaluasi
dan definisi dari kurikulum secara per kata sehingga lebih mudah untuk memahami
evaluasi kurikulum.
1.
Pengertian evaluasi menurut joint
committee, 1981 ialah penelitian yang sistematik atau yang teratur tentang
manfaat atau guna beberapa obyek.
2.
Purwanto dan Atwi Suparman,
1999 mendefinisikan evaluasi adalah proses penerapan prosedur ilmiah untuk
mengumpulkan data yang valid dan reliabel untuk membuat keputusan tentang suatu
program.
3.
Rutman and Mowbray 1983
mendefinisikan evaluasi adalah penggunaan metode ilmiah untuk menilai
implementasi dan outcomes suatu program yang berguna untuk proses
membuat keputusan.
4.
Chelimsky 1989 mendefinisikan
evaluasi adalah suatu metode penelitian yang sistematis untuk menilai
rancangan, implementasi dan efektifitas suatu program.
Dari definisi evaluasi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
evaluasi adalah penerapan prosedur ilmiah yang sistematis untuk menilai rancangan,
implementasi dan efektifitas suatu program.
Sedangkan
pengertian kurikulum adalah sebagai berikut:
1.
Kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu (Pasal 1 Butir 19 UU No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional);
2.
Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
isi dan bahan pembelajaran serta metode yang digunakan sebagai pedoman
menyelenggarakan kegiatan pembelajaran (Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor: 725/Menkes/SK/V/2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan di bidang
Kesehatan.).
3.
Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta
cara penyampaian dan penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar di perguruan tinggi (Pasal 1 Butir 6
Kepmendiknas No. 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi
dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa);
4.
Menurut Grayson (1978),
kurikulum adalah suatu perencanaan untuk mendapatkan keluaran (out- comes) yang
diharapkan dari suatu pembelajaran. Perencanaan tersebut disusun secara
terstruktur untuk suatu bidang studi, sehingga memberikan pedoman dan instruksi
untuk mengembangkan strategi pembelajaran (Materi di dalam kurikulum harus
diorganisasikan dengan baik agar sasaran (goals) dan tujuan (objectives)
pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai;
5.
Sedangkan menurut Harsono
(2005), kurikulum merupakan gagasan pendidikan yang diekpresikan dalam praktik.
Dalam bahasa latin, kurikulum berarti track atau jalur pacu. Saat ini
definisi kurikulum semakin berkembang, sehingga yang dimaksud kurikulum tidak
hanya gagasan pendidikan tetapi juga termasuk seluruh program pembelajaran yang
terencana dari suatu institusi pendidikan.
Dari pengertian evaluasi dan kurikulum di atas maka penulis
menyimpulkan bahwa pengertian evaluasi kurikulum adalah penelitian yang
sistematik tentang manfaat, kesesuaian efektifitas dan efisiensi dari kurikulum
yang diterapkan. Atau evaluasi kurikulum adalah proses penerapan prosedur
ilmiah untuk mengumpulkan data yang valid dan reliable untuk membuat keputusan
tentang kurikulum yang sedang berjalan atau telah dijalankan.
Evaluasi
kurikulum ini dapat mencakup keseluruhan kurikulum atau masing-masing komponen
kurikulum seperti tujuan, isi, atau metode pembelajaran yang ada dalam
kurikulum tersebut. Secara sederhana evaluasi kurikulum dapat disamakan dengan
penelitian karena evaluasi kurikulum menggunakan penelitian yang sistematik,
menerapkan prosedur ilmiah dan metode penelitian.
Ø Tujuan dan fungsi Evaluasi Kurikulum
Tujuan Evaluasi Kurikulum:
1.
Menentukan efektivitas suatu
kurikulum/program pembelajaran
2.
Menentukan
keunggulan dan kelemahan kurikulum/program pembelajaran
3.
Menentukan tingkat keberhasilan pencapaian
hasil belajar peserta didik
4.
Menentukan masukan untuk
memperbaiki program
5.
Mendeskripsikan kondisi
pelaksanaan kurikulum
6.
Menetapkan keterkaitan
antarkomponen kurikulum
Fungsi Evaluasi Kurikulum:
1. Menurut Tyler :Untuk
memperbaiki kurikulum (melalui hasil belajar evaluasi produk)
2. Menurut Cronbach :Untuk memperbaiki kurikulum dan memberi
penghargaan
3. Menurut Scriven :Untuk mengurangi kekurangan-kekurangan
yang ada.Scriven membedakan evaluasi kurikulum dalam 2 fungsi yakni Fungsi
Formatif dan Fungsi Sumatif
·
Fungsi
Formatif : dilaksanakan
apabila kegiatan evaluasi diarahkan untuk memperbaiki bagian tertentu dari
kurikulum yang sedang dikembangkan
·
Fungsi
Sumatif : dilaksanakan
apabila kurikulum telah dianggap selesai pengembangannya (evaluasi terhadap
hasil kurikulum.
B. RUANG LINGKUP EVALUASI KURIKULUM
1. Evaluasi tujuan dan kompetensi yang
diharapkan dicapai oleh setiap anak yang sesuai dengan visi dan misi
lembaga.
Dalam evaluasi kurikulum
seperti ini maka pokok yang akan dinilai adalah aspek tujuan atau kompetensi
yang diharapkan dalam dokumen kurikulum, yaitu mencakup :
1. Apakah
kompetensi yang harus dicapai oleh setiap anak didik sesuai dengan misi dan
visi sekolah.
2. Apakah
tujuan dan kompetensi itu mudah dipahami oleh setiap guru. Sebagai suatu
dokumen, kuriulum tidak akan memiliki makna apa-apa tanpa diimplementasikan
oleh guru. Maka guru perlu memahami mengenai kompetensi yang diharapkan oleh
lembaga pendidikan.
3. Apakah
tujuan dan kompetensi dirumuskan dalam kurikulum sesuai dengan tingkat
perkembangan siswa.
2.
Evaluasi terhadap pengalaman belajar
yang direncanakan.
Kriteria yang dijadikan patokan
dalam tahap ini yaitu menguji pengalaman belajar diantaranya :
1. Apakah
pengalaman belajar yang ada dalam kurikulum sesuai atau dapat mendukung
pencapaian visi dan misi lembaga pendidikan?
2. Apakah
pengalaman belajar yang direncanakan itu sesuai dengan minat siswa.
3. Apakah
pengalaman belajar yang direncanakan sesuai dengan karakteristik lingkungan di
mana anak tinggal.
4. Apakah
pengalaman belajar yang ditetapkan dalam kurikulum sesuai dengan jumlah waktu
yang tersedia.
3.
Evaluasi terhadap strategi belajar
mengajar.
Sebagai suatu pedoman bagi guru,
kurikulum juga seharusnya memuat petunjuk sehingga bagamana cara pelaksanaan
atau cara mengimplementasikan kurikulum di dalam kelas. Sejumlah kriteria yang
dapat diajukan untuk menilai pedoman strategi belajar mengajar, diantaranya:
1. apakah
strategi pembelajaran dirumuskan sesuai dan dapat ,mendukung untuk keberhasilan
pencapaian kompetensi pendidikan.
2. Apakah
strategi pembelajaran yang diusulkan dapat mendorong aktivitas dan minat siswa
untuk belajar?
3. Bagaimanakah
keterbacaan guru terhadap pedoman pelaksanaan strategi pembelajaran yang
disusulkan?
4. Apakah
strategi pembeljaran sesuai dengan tingkat perkembangan siswa?
5. Apakah
strategi pembelajaran yang dirumuskan sesuai dengan alokasi waktu.
4.
Evaluasi terhadap program penilaian
Kompoenen berikutnya adalah komponen
yang harus dijadikan sasaran penilai terhadap kurikulum sebagai suatu program
adalah evaluasi terhadap program penilaian. Beberapa kriteria yang dapat
dijadikan acuan yaitu :
1. Apakah
program evaluasi relevan dengan tujuan atau kompetensi yang ingin dicapai;
2. Apakah
evaluasi diprogramkan untuk mencapai fungsi evaluasi baik sebagai formatif
maupun sumatif;.
5.
Evaluasi terhadap implementasi
kurikulum
Sisi kedua dari kurikulum adalah
pelaksanaan atau implementasi kurikulum sebagai program. Beberapa kriteria yang
dapat dijadikan pedoman sebagai berikut :
1. Apakah
implementasi kurikulum yang dilaksanakan oleh guru sesuai dengan program yang
direncanakan?
2. Apakah
setiap program yang direncanakan dapat dilaksanakan oleh guru?
3. Sejauhmana
siswa dapat berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai?
4. Apakah
secara keseluruhan implementasi kurikulum dianggap efektif dan efesien?
C.
DASAR PENGELOMPOKAN KRITERIA
EVALUASI KURIKULUM
Kriteria
evaluasi kurikulum adalah Hubungan antara kurikulum dengan evaluasi. Hal
ini dapat diartikan sebagai posisi sumber kriteria terhadap kurikulum. Dengan
kata lain apakah kriteria itu berasal dari kurikulum ataukah berada diluar
kurikkulum ataukah berada diantaranya.waktu pada saat kriteria untuk evaluasi
tersebut dikembangkan. Hal ini berkaitan dengan situasi dan kondisi terhadap
kegiatan pelaksanaan evaluasi kurikulum. Adapun kriteria evaluasi kurikulim
diantaranya :
1.
kriteria penilaian tujuan
1) perumusan
tujuan dalam perubahan tingkah laku.
2) perumusan
tujuan dengan jelas dan operasional.
3) tujuan bersumber atau berdasarkan
masyarakat.
4) berdasarkan
system nilai atau kebudayaan masyarakat.
5) tujuan –tujuan itu dapat dicapai dan layak
untuk dicapai.
6) tujuan-tujuan
harus terinci, memadai dan menyeluruh.
2.
kriteria seleksi peserta didik.
1) prosedur
seleksi harus merupakan alat instruksional dan dan bertugas sebagai syarat
untuk mempersiapkan tenaga lulusan.
2) lembaga pen
didikan bertanggungjawab dalam mengadakan seleksi.
3) progam
seleksi berkaitan dengan kemampuan institusi adan struktur administrasi
kelembagaan.
4) seleksi
dilakukan oleh tenaga progam pengajar.
5) hasil
seleksi berguna untuk latihan dan penyaringan terhadap tenaga progam untuk
memperoleh tenaga yang baik.
6) proses
seleksi berdasarkan penilaian tentang
7) Kemampuan
akedemik, tingkat kecerdasan dan lain-lain.
3.
kriteria isi kurikulum.
1) isi
kurikulum harus sesuai dengan perkembangan ilmu pengethuan dan
penemuan-penemuan baru.
2) isi
kurikulum memberikan kemudahan untuk memahami prisnsip-prinsip, konsep, fakta,
prosedur dalam ruanglingkup pengetahuan tertentu.
3) isi
kurikulum memberikan sumbangan tertentu untuk memperoleh keterampilan
intelektual, keterampilan psikomorik, keterampilan reaktif dan keterampilan
interaktif.
4) isi
kurikulum hendaknya mendorong siswa untuk belajar secara kelanjutan serta
sesuai denga tingkat kematangan dan penalaman peserta didik.
5) Isi
kurikulum harus memberikan sumbangan terhadap perkembangan siswa secara
menyeluruh dan seimbangan.
6) isi
kurikulum hendaknya memberikan sumbanagn tertentu terhadap perkembangan moral
khususnya terhadap penggunaan pengetahuan.
7) isi
kurikulum mengarahkan siswa kepada tindakan sehari-hari, terhadap pelajaran dan
pengalaman berikutnya.
4.
kriteria pemilihan isi pendidikan
umum
1)
Isi kurikulum bermakna untuk
memecahkan masalah-masalah social masyarakat.
2)
Isi kurikulum memberikan sumbangan
tertentu untuk mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam rangka
pendidikan.
3)
Isi kuarikulum bermakna untuk
mengembangkan kemampuan berinteraksi dengan orang lain, membina hubungan antara
insani dalam masyarakat.
4)
Isi kurikulum bermakna untuk
mengaakan usaha-usaha kearah perbaikan kualitas kehidupan masyarakat.
5)
Isi kurikulum memberikan sumbangan
tertentu bagi pengembangan kreativiatas, pengembangan gagasan-gagasan baru, dan
melakukan eksplorasi terhadap masalah-masalah dalam masyarakat.
6)
Isi kurikulum memberikan landasan
dalam usaha mendalami suatu bidang inti dalam kelompok mata pelajaran pokok.
5.
kriteria pemilihan isi dalam
pengajaran pokok (kelompok inti).
1) Isi
kurikulum bermakna bagi siswa untuk memcahkan masalah –masalah personal dan
social.
2) Isi
kurikulum membantu peserta didik untuk memahami bidang sebagai suatu spesialis.
3) Isi kurikulum membantu peserta didik untuk
memahami suatu bidang pengajaran.
4) Isi bidang
kelompok pokok meliputi juga studi secara mendalam terhadap daerah
tertentudalam berbagai disiplin ilmu dengan cara analisis.
5) Isi
pengajaran mempuyai kaitan kuat dengan bahan-bahan dalam pengajaran kelompok
dasar.
6. kriteria
pemilihan isi metodologi pendidikan.
1)
Isi pengajaran bermakna bagi peserta
dalam menggunakan prinsip –prinsip pendiidkan dan latihan guna menerapkan
bidang pengajaran pokok dalam situasi-situasi masyarakat
2)
Metodologi kediklatan dikembangkan
berdasarkan tingkat perkembangan perserta, prses belajar, kondisimasyarakat,
disiplin ilmu, proses pendidikan atau kurikulum dan situasi kelembagaan.
3)
Isi pengajaran dalam ruanglingkup
mata pelajaran, design pengjaran atau latihan, strategi belajar –mengaja, media
pendidikan, evaluasi dan pengukuran pendidikan, praktek lapangan berdasarkan
pilihan sesuai dengan tuntutan dalam paket progam.
4)
Isi pengajaran meliputi konsep, prinsip, dan
teknik dalam proses bbelajar mengajar dalam kaitannya dengan penyampain mata
pelajaran pokok.
7.
Kriteria pemilihan isi keloompok
penunjang
1) Isi
pengajaran memberikan sumbangan tertentu untuk menerapkan pengajaran pokok yang
besifat mendukung pengajaran pokok.
2) Isi
pengajaran turut memperkaya pengajaran kelompok dasar dan inti, baik sebagai
ilmu maupun sebagai seni dan teknologi.
3) Isi
kurikulum membantu peserta didik dalam usha mendalami dan memperluas
kemampuannya dalam bidang pengjaran inti atau spesialisasi.
4) Isi
pengajaran terdiri dari berbgai disiplin ilmu yang terkait dengan pengajaran
dasar atau umum dan pengajaran inti.
5) Isi
pengajaran memadukan antara teori yang diperoleh dalam pengajaran pokok dengan
praktek dilapangan.
6)
Isi pengajaran membantu peserta
untuk menganalisa dan memcahkan masalah-masalah dalam pelaksanaan progam
dilapangan.
8.
Kriteria Pemilihan Metode Dan Media
1)
konsistensi dengan dasar-dasar
filosofi dan psikologis.
2)
berhubungan dengan jenis dan tingkat belajar
yang diinginkan oleh pelatih.
3)
pengguna media adalah unutk
meningkatkan pengaruuh proses belajar.
4)
penggunaan maam-macam media yang
berbeda.
5)
pemberian kesempatan untuk mengalami secara
langsung dalam menggunakan system komunikasi yang luas.
6)
pemillihan berdasarkan penilaian Dari segi
positif dan negative.
9.
Kriteria Bimbingan Dan Penyuluhan.
1)
Bimbingan dilukan secara terus
meners.
2)
Bimbingan dilakukan dalam jangka
panjang.
10.
Kriteria Pembinaan Professional
Kependidikan.
1)
Progam memberikan kesempatan kepada
peserta untuk memperoleh pengalaman langsung dalam berbagai kegiatanyang
berkenaan dengan kependidikan.
2)
Penyedia kesempatan yang luas untuk
berperan serta dalam kegiatan-kegiatan forum komunikasi social masyaraka tuntuk
pembinaan masyarakat
3)
Keikutsertaan semua pihak
11.
Kriteria Organisasi Kurikulum
1)
Kurikulum diklat tenaga progam
merupakan pendidikan professional yang tersusun sebagai suatu kesatuan yang
meliputi empat aspek yakni : aspek umumaspek pokok,aspek metodologi kediklatan
dan apek penunjang.
2)
Antara kompenen-kompenen tersebut
disusun secara seimbang, tidak tumpang tindih, tetapi merupakan kesatuan
progam, berdasarkan progam keseluruhan.
3)
Progam kurikulum memadukan teori dan
praktek lapangan dan antara isi dan metode.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Adapun
kesimpulan dari makalah ini sbb:
1. Evaluasi
kurikulum adalah penelitian yang sistematik tentang manfaat, kesesuaian
efektifitas dan efisiensi dari kurikulum yang diterapkan. Atau evaluasi
kurikulum adalah proses penerapan prosedur ilmiah untuk mengumpulkan data yang
valid dan reliable untuk membuat keputusan tentang kurikulum yang sedang
berjalan atau telah dijalankan
2. RUANG LINGKUP EVALUASI
KURIKULUM
1)
Evaluasi
tujuan dan kompetensi yang diharapkan dicapai oleh setiap anak yang
sesuai dengan visi dan misi lembaga.
2)
Evaluasi
terhadap pengalaman belajar yang direncanakan.
3)
Evaluasi
terhadap pengalaman belajar yang direncanakan.
4)
Evaluasi
terhadap program penilaian
5)
Evaluasi
terhadap implementasi kurikulum
3.
DASAR PENGELOMPOKAN
KRITERIA EVALUASI KURIKULUM
1)
kriteria
penilaian tujuan
2)
kriteria
seleksi peserta didik.
3)
kriteria
isi kurikulum.
4)
kriteria
pemilihan isi pendidikan umum
5)
kriteria
pemilihan isi metodologi pendidikan.
6)
Kriteria
pemilihan isi keloompok penunjang
7)
Kriteria
Pemilihan Metode Dan Media
8)
Kriteria
Bimbingan Dan Penyuluhan.
9)
Kriteria
Pembinaan Professional Kependidikan.
10) Kriteria Organisasi Kurikulum
DAFTAR PUSTAKA
Syaodih Sukmadinata, Nana. Pengembangan Kurikulum. 1997: PT
Remaja Rosdakarya. Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar