MAKALAH
PSIKOLOGI PENDIDIKAN TENTANG INGATAN
Oleh kelompok V:
Asrial
Harmilang
Nuraeni
Dosen: Drs.SYARDIMAN
SYARIF. M.Pd
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
AL-GAZALI BARRU
TAHUN AKADEMIK 2014-2015
Kata
Pengantar
Segala
puja dan puji kita persembahkan hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang
telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus untuk mencapai kebahagiaan hidup
di dunia dan di akhirat. Salawat dan salam kita hadapkan kepada nabi kita dan
junjungan kita Muhammad SAW. Yang selalu menuntun kita dalam berfikir dan
berbuat untuk kebaikan, serta salam Ta’zim untuk segala dosen kita yang telah
melimpahkan ilmu pengetahuannya kepada kita, khususnya kepada saya dan rekan
saya yang telah berhasil menyusun dan menulis makalah ini.
Atas
jasa semua pihak kami mengucapkan terima kasih. Sebagai orang yang bertanggung
jawab atas makalah ini, mengharapkan masukan dan pembetulan dari pembaca yang
budiman. Atas segala perhatian dari semua pihak kami mengucapkan terima kasih.
Penulis berdoa kehadirat Illahi semoga makalah ini ada manfaatnya bagi agama,
bangsa dan ilmu pengetahuan.
Barru,
20 maret 2014
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Psikologi pendidikan adalah studi
yang sistematis terhadap proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan
pendidikan. Sedangkan pendidikan adalah proses pertumbuhan yang berlangsung
melalui tindakan-tindakan belajar (Whiterington, 1982:10). Dari batasan di atas
terlihat adanya kaitan yang sangat kuat antara psikologi pendidikan dengan
tindakan belajar. Karena itu, tidak mengherankan apabila beberapa ahli
psikologi pendidikan menyebutkan bahwa lapangan utama studi psikologi
pendidikan adalah soal belajar. Dengan kata lain, psikologi pendidikan
memusatkan perhatian pada persoalan-persoalan yang berkenaan dengan proses dan
faktor-faktor yang berhubungan dengan tindakan belajar.
Ingatan atau memori telah menjadi
salah satu pokok bahasan dalam psikologi kognitif. Psikologi kognitif adalah
pendekatan psikologi yang memusatkan perhatian pada cara kita merasakan,
mengolah, menyimpan dan merespons informasi.
B. RUMUSAN MASALAH
Sesuai
tugas yang diberikan dosen mata kuliah psikologi pendidikan semester tiga,
bahwa tujuan penulisan psikologi pendidikan semester tiga, bahwa tujuan
penulisan ini untuk memenuhi tugas pelajaran psikologi pendidikan serta untuk
menambah nilai psikologi pendidikan. Serta memberikan masukan kepada para
mahasiswa/ mahasiswi STAI ALGAZALI BARRU tentang bagaimana ingatan yang
terdapat pada diri setiap individu,untuk mengetahui bagaimana itu ingatan,
bagaimana cara memperkuat ingatan, dan faktor apa yg dapat mempengaruhi
ingatan.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
INGATAN
A.Pengertian Ingatan
1.Ingatan menurut para ahli;
1.Ingatan menurut para ahli;
De Porter & Hernacki (dalam
Afiatin 2001)
menjelaskan bahwa memori atau ingatan adalah suatu kemampuan untuk mengingat
apa yang telah diketahui. Seseorang dapat mengingat sesuatu pengalaman yang
telah terjadi atau pengetahuan yang telah dipelajari pada masa lalu. Kegiatan
seseorang untuk memunculkan kembali atau mengingat kembali pengetahuan yang
dipelajarinya pada masa lalu dalam ilmu psikologi disebut recall memory.
Santrock mendefinisikan ingatan sebagai
retensi informasi yang telah diterima melalui tahap : penkodean (encoding),
penyimpanan (storage), dan pemanggilan kembali (retrieval). Penelitian ini
menggunakan definisi ingatan menurut Santrock, yaitu informasi-informasi yang
berasal dari lingkungan dan informasi ini akan diproses melalui tahapan : penkodean, penyimpanan, dan
pemanggilan kembali sehingga informasi yang masuk tidak terbuang secara
sia-sia. Menurut Schelessinger dan Groves, Ingatan adalah system yang
berstruktur, yang menyebabkan organisme sanggup merekam fakta tentang dunia dan
menggunakan pengetahuannya untuk membimbing perilakunya.
Irwanto mendefinisikan ingatan sebagai
kemampuan untuk menyimpan informasi sehingga dapat digunakan lagi di masa yang
akan datang.
Walgito mendefinisikan
ingatan
adalah kemampuan psikis untuk memasukan, menyimpan, dan menimbulkan kembali
hal-hal yang lampau . Sebagai suatu proses, memori menunjukkan suatu mekanisme
dinamik yang diasosiasikan dengan penyimpanan (storing), pengambilan
(retaining), dan pemanggilan kembali (retrieving) informasi mengenai pengalaman
yang lalu.
Richard Atkinson dan Richard
Shiffrin (dalam Matlin, 1998) ingatan adalah bagian penting dari semua proses kognitif, karena
informasi dapat disimpan hingga sewaktu-waktu digunakan.
2. Ingatan
Secara
teoritis, ada 3 aspek yang berkaitan dengan berfungsinya ingatan, yakni
(1) menerima kesan,
(2) menyimpan kesan, dan
(3) memproduksi kesan.
Mungkin
karena fungsi-fungsi inilah, istilah “ingatan” selalu didefinisikan sebagai
kecakapan untuk menerima, menyimpan dan mereproduksi kesan.
Kecakapan
merima kesan sangat sentral peranannya dalam belajar. Melalui kecakapan inilah,
subjek didik mampu mengingat hal-hal yang dipelajarinya.
Dalam
konteks pembelajaran, kecakapan ini dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, di
antaranya teknik pembelajaran yang digunakan pendidik. Teknik pembelajaran yang
disertai dengan penampilan bagan, ikhtisar dan sebagainya kesannya akan lebih
dalam pada subjek didik. Di samping itu, pengembangan teknik pembelajaran yang
mendayagunakan “titian ingatan” juga lebih mengesankan bagi subjek didik,
terutama untuk material pembelajaran berupa rumus-rumus atau urutan-urutan
lambang tertentu. Contoh kasus yang menarik adalah mengingat nama-nama kunci
nada g (gudeg), d (dan), a (ayam), b (bebek) dan sebagainya.
Hal lain
dari ingatan adalah kemampuan menyimpan kesan atau mengingat. Kemampuan ini
tidak sama kualitasnya pada setiap subjek didik. Namun demikian, ada hal yang
umum terjadi pada siapapun juga : bahwa segera setelah seseorang selesai
melakukan tindakan belajar, proses melupakan akan terjadi. Hal-hal yang
dilupakan pada awalnya berakumulasi dengan cepat, lalu kemudian berlangsung
semakin lamban, dan akhirnya sebagian hal akan tersisa dan tersimpan dalam
ingatan untuk waktu yang relatif lama.
Untuk
mencapai proporsi yang memadai untuk diingat, menurut kalangan psikolog
pendidikan, subjek didik harus mengulang-ulang hal yang dipelajari dalam jangka
waktu yang tidak terlalu lama. Implikasi pandangan ini dalam proses
pembelajaran sedemikian rupa sehingga memungkinkan bagi subjek didik untuk
mengulang atau mengingat kembali material pembelajaran yang telah
dipelajarinya. Hal ini, misalnya, dapat dilakukan melalui pemberian tes setelah
satu submaterial pembelajaran selesai.
Kemampuan
reproduksi, yakni pengaktifan atau prosesproduksi ulang hal-hal yang telah
dipelajari, tidak kalah menariknya untuk diperhatikan. Bagaimanapun, hal-hal
yang telah dipelajari, suatu saat, harus diproduksi untuk memenuhi kebutuhan
tertentu subjek didik, misalnya kebutuhan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
dalam ujian ; atau untuk merespons tantangan-tangan dunia sekitar.
Pendidik
dapat mempertajam kemampuan subjek didik dalam hal ini melalui pemberian
tugas-tugas mengikhtisarkan material pembelajaran yang telah diberikan.
3. Penyimpanan
Informasi
yang telah diubah akan dipertahankan pada tahap penyimpanan. Penyimpanan adalah
suatu proses mengendapkan atau menyimpan informasi yang diterima dalam suatu
tempat tertentu. Penyimpanan ini sudah sekaligus mencakup kategorisasi
informasi sehingga tempat informasi disimpan sesuai dengan kategorinya.
Penyimpanan informasi merupakan mekanisme penting dalam ingatan meliputi:
1. Mengingat dapat terjadi dalam
beberapa bentuk. Bentuk yang paling sederhana adalah mengingat sesuatu apabila
sesuatu itu dikenakan pada indera. Bentuk ini disebut rekognisi. Misalnya, kita
mengingat wajah kawan, komposisi musik, lukisan, dan sebagainya.
2. Bentuk mengingat yang lebih sukar adalah recall. Kita me-recall sesuatu apabila kita sadar bahwa kita telah mengalami sesuatu di masa yang lalu,tanpa mengenakan sesuatu itu pada indera kita. Misalnya, kita me-recall nama buku yang telah selesai kita baca minggu lalu.
3. Lebih sukar lagi ialah mengingat dengan cukup tepat untuk memproduksi bahan yang pernah dipelajari. Misalnya anda mengenal kembali (rekognisi) sebuah nyanyian dan ingat juga bahwa anda pernah mempelajari nyanyian itu (recall), tetapi apakah anda menyanyikannya kembali (reproduksi)?
4. Bentuk mengingat yang keempat ialah melakukan (performance) kebiasaan-kebiasaan yang sangat otomatis.
2. Bentuk mengingat yang lebih sukar adalah recall. Kita me-recall sesuatu apabila kita sadar bahwa kita telah mengalami sesuatu di masa yang lalu,tanpa mengenakan sesuatu itu pada indera kita. Misalnya, kita me-recall nama buku yang telah selesai kita baca minggu lalu.
3. Lebih sukar lagi ialah mengingat dengan cukup tepat untuk memproduksi bahan yang pernah dipelajari. Misalnya anda mengenal kembali (rekognisi) sebuah nyanyian dan ingat juga bahwa anda pernah mempelajari nyanyian itu (recall), tetapi apakah anda menyanyikannya kembali (reproduksi)?
4. Bentuk mengingat yang keempat ialah melakukan (performance) kebiasaan-kebiasaan yang sangat otomatis.
Apabila kita melakukan rekognisi,
recall, reproduksi ataupun performance, pertama-tama kita harus memperoleh
materinya. Memperoleh materi merupakan langkah pertama dalam keseluruhan proses
yang bertitik puncak pada mengingat.Suatu bentuk memperoleh materi tertentu
dikaitkan dengan tiap bentuk mengingat. Untuk merekognisi dan me-recall,
seseorang harus mempersepsi, sedangkan untuk memperoduksi, seseorang harus
membentuk kebiasaan. Karena itu, seseorang perlu belajar.
Ada beberapa cara untuk mengingat kembali hal-hal yang sudah pernah diketahui sebelumnya.
1. Rekoleksi, yaitu menimbulkan kembali ingatan suatu peristiwa, lengkap dengan segala detail dan hal-hal yang terjadi di sekitar tempat peristiwa yang terjadi pada masa lalu. Misalnya: seorang pria mengingat peristiwa pertama kali ia pergi dengan seorang gadis.
2. Pembauran ingatan, hampir sama dengan rekoleksi, tetapi ingatannya hanya timbul kalau ada hal yang merangsang ingatan itu. Misalnya dalam contoh di atas ingatan timbul setelah pria tersebut secara kebetulan berjumpa kembali dengan gadis yang bersangkut.
3. Memanggil kembali ingatan, yaitu mengingat kembali suatu hal, sama sekali terlepas dari hal-hal lain di masa lalu. Misalnya, mengingat sajak. Yang diingat di sini hanya sajaknya saja, tetapi pada suatu saat apa saja yang dipelajari untuk pertama kalinya, tidak diperhatikan lagi.
4. Rekognisi, yaitu mengingat kembali suatu hal setelah menjumpai sebagian dari hal tersebut. Misalnya ingat suatu lagu, setelah mendengar sebagian dari nada lagu tersebut.
5. Mempelajari kembali, terjadi kalau kita mempelajari hal sama untuk kedua kalinya, bhanyak hal-hal yang akan diingat kembali, sehingga tempo belajar dapat menjadi jauh lebih singkat.
Ada beberapa cara untuk mengingat kembali hal-hal yang sudah pernah diketahui sebelumnya.
1. Rekoleksi, yaitu menimbulkan kembali ingatan suatu peristiwa, lengkap dengan segala detail dan hal-hal yang terjadi di sekitar tempat peristiwa yang terjadi pada masa lalu. Misalnya: seorang pria mengingat peristiwa pertama kali ia pergi dengan seorang gadis.
2. Pembauran ingatan, hampir sama dengan rekoleksi, tetapi ingatannya hanya timbul kalau ada hal yang merangsang ingatan itu. Misalnya dalam contoh di atas ingatan timbul setelah pria tersebut secara kebetulan berjumpa kembali dengan gadis yang bersangkut.
3. Memanggil kembali ingatan, yaitu mengingat kembali suatu hal, sama sekali terlepas dari hal-hal lain di masa lalu. Misalnya, mengingat sajak. Yang diingat di sini hanya sajaknya saja, tetapi pada suatu saat apa saja yang dipelajari untuk pertama kalinya, tidak diperhatikan lagi.
4. Rekognisi, yaitu mengingat kembali suatu hal setelah menjumpai sebagian dari hal tersebut. Misalnya ingat suatu lagu, setelah mendengar sebagian dari nada lagu tersebut.
5. Mempelajari kembali, terjadi kalau kita mempelajari hal sama untuk kedua kalinya, bhanyak hal-hal yang akan diingat kembali, sehingga tempo belajar dapat menjadi jauh lebih singkat.
B.Jenis-Jenis
Ingatan (Memori)
Ingatan atau memori telah menjadi
salah satu pokok bahasan dalam psikologi kognitif. Psikologi kognitif adalah
pendekatan psikologi yang memusatkan perhatian pada cara kita merasakan,
mengolah, menyimpan dan merespons informasi.
Menurut Richard Atkinson dan Richard Shiffrin
(dalam Matlin, 1998), ingatan disimpan dalam tiga sistem penyimpanan informasi,
yaitu memori sensori (sensory memory), memori jangka pendek (short term memory),
dan memori jangka panjang (long term memory).
Memori sensoris adalah ingatan yang berkaitan
dengan penyimpanan informasi sementara yang dibawa oleh pancaindera. Setiap
pancaindera memiliki satu macam memori sensoris. Memori Sensoris adalah
informasi sensoris yang masih tersisa sesaat setelah stimulus diambil. Jadi, di
dalam diri manusia ada beberapa macam sensori-motorik, yaitu sensori-motorik
visual (penglihatan), sensori-motorik audio (pendengaran), dan sebagainya. Memori sensorik cukup pendek, dan
biasanya akan menghilang segera setelah apa yang kita rasakan berakhir. Sebagai
contoh, ketika anda melihat. Kita melihat ratusan hal ketika berjalan selama
beberapa menit. Meskipun perhatian tertuju oleh sesuatu yang anda lihat, itu
segera terlupakan oleh sesuatu yang lain yang menarik perhatian anda di antara
sekian banyak yang ditangkap indera penglihatan.
Ketika kita mendengar sesuatu, melihat sesuatu,
atau meraba sesuatu, informasi-informasi dari indera-indera itu diubah dalam bentuk
impuls-impuls neural (bentuk neuron) dan dikirim ke bagian-bagian tertentu dari
otak. Proses tersebut berlangsung dalam sepersekian detik.
Sebenarnya memori sensoris berkapasitas besar
untuk menyimpan informasi, akan tetapi yang disimpan tersebut cepat sekali
menghilang, dikatakan bahwa informasi tersebut akan menghilang setelah
sepersepuluh detik, lalu akan menghilang sama sekali setelah lewat dari satu
detik.
Keberadaan memori sensoris mempunyai peran yang
penting dalam hidup manusia. Orang harus menaruh perhatian pada suatu informasi
bila informasi itu harus diingat. Dengan begitu ada proses seleksi dari
kesadaran, mana informasi yang diperlukan dan mana yang tidak.
2. Ingatan Jangka Pendek
Ingatan jangka pendek atau sering disebut dengan short-term memory atau working memory adalah suatu proses
penyimpanan memori sementara, artinya informasi yang disimpan hanya
dipertahankan selama informasi tersebut masih dibutuhkan. Ingatan jangka pendek
adalah tempat kita menyimpan ingatan yang baru saja kita pikirkan. Ingatan yang
masuk dalam memori sensoris diteruskan kepada ingatan jangka pendek. Ingatan
jangka pendek berlangsung sedikit lebih lama dari memori sensoris, selama anda
menaruh perhatian pada sesuatu, anda dapat mengingatnya dalam ingatan jangka
pendek.
Dari ingatan jangka pendek ini, ada sebagian
materi yang hilang, sebagian lagi diteruskan ke dalam ingatan jangka panjang.
Jika kita mengingat kembali akan suatu informasi, informasi dari ingatan jangka
panjang tadi akan dikembalikan ke ingatan jangka pendek. Misal, pada nomor
telepon yang telah anda ulang terus sampai anda bisa menuliskannya, dan nomor
tersebut akan tetap tersimpan dalam memori anda selama anda aktif
memikirkannya. Jika anda berhenti memberikan perhatian pada itu, maka akan terhapus
dalam waktu 10-20 detik. Dalam rangka untuk mengingat sesuatu berikutnya, otak
mentransfernya ke memori jangka panjang. Proses mengingat nomor telepon, pada
kenyataannya, suatu cara untuk memindahkan nomor dari memori jangka
pendek ke memori jangka panjang.
Jumlah informasi yang bisa disimpan dalam memori
jangka pendek sangat terbatas. Hanya lima hingga sembilan informasi saja yang
dapat berada dalam memori jangka pendek sekaligus. Setiap kali anda memberikan
perhatian ke informasi baru yang berasal dari memori sensorik, Anda harus
mendorong keluar sesuatu yang telah anda perhatikan sebelumnya. Misalnya, jika
ada sesuatu yang mengganggu konsentrasi anda ketika berlatih mengulang nomor
telepon sebelum informasi nomor tersebut mencapai ke memori jangka panjang,
maka informasi akan terlempar keluar dan anda harus melihat dan mengingat
kembali.
Ingatan jangka pendek terdiri dari tiga unit
terpisah; putaran fonologi (phonological loop), gambaran penglihatan-ruang
(visuo-spatial sketchpad), dan pelaksana pusat (central executive).
Putaran fonologi menyimpan dan mengingat kembali
kata-kata yang saat itu sedang dipikirkan. Baddeley (1975) dalam penelitiannya,
meminta partisipan mengingat kembali beberapa daftar pendek berisi kata-kata
secara berurutan. Ia menemukan bahwa partisipan mampu mengingat kata-kata yang
mereka sebutkan dalam dua detik. Kesimpulannya, putaran fonologi dapat
menyimpan kata dengan baik dalam dua detik.
Gambaran penglihatan-ruang adalah ketika kita
membentuk citra/gambaran mental tentang sesuatu. Gambaran penglihatan-ruang
juga berperan dalam tugas-tugas spasial, misalnya mencari jalan memutar dan
menentukan jarak.
Ingatan jangka pendek bukan hanya sebuah tempat
penyimpanan ingatan sementara, tetapi juga lokasi berpikir secara aktif, tempat
menyaring, memilah, dan menggabungkan informasi lama dengan informasi yang
baru, lalu mengambil keputusan. Proses ini disebut penemuan mental.
Penemuan mental merupakan salah satu fungsi terpenting dalam ingatan jangka
pendek. Misalnya, bayangkan sebuah segitiga, lingkaran, dan empat persegi
panjang. Gabungkan ketiganya, gambarlah objek yang anda ciptakan tersebut.
Kini, secara mental anda telah menciptakan objek baru yang meungkin menyerupai
atau tidak menyerupai objek yang anda kenal. Proses kreatif ini merupakan versi
sederhana seorang seniman atau musisi dalam menciptakan karyanya.
3. Ingatan Jangka Panjang
Ingatan jangka panjang (long term memory) adalah suatu proses memori atau ingatan yang
bersifat permanen, artinya informasi yang disimpan sanggup bertahan dalam waktu
yang sangat panjang. Kapasitas yang dimiliki ingatan jangka panjang ini tidak
terbatas. Memori jangka panjang adalah gundangnya informasi yang dimiliki oleh
manusia. Ingatan jangka panjang berisi informasi dalam kondisi psikologis
masa lampau, yaitu semua informasi yang telah disimpan, tetapi saat ini tidak
sedang dipikirkan.
Informasi yang disimpan dalam ingatan jangka
panjang diduga dapat bertahan dalam waktu yang panjang bahkan selamanya.
Kehilangan ingatan pada ingatan jangka panjang ini hanya dimungkinkan apabila
seseorang mengalami kerusakan fungsional dari sistem ingatannya.
Proses masuknya informasi ke dalam ingatan jangka
panjang tetap melalui tahap memori sensoris. Pada tahap ini informasi dari luar
yang diterima oleh indera diubah menjadi impuls-impuls neural sesuai dengan
masing-masing fungsi indera, kemudian impuls-impuls neural yang mengandung
informasi ini diteruskan ke ingatan jangka pendek. Setelah informasi masuk ke
dalam ingatan jangka pendek, di seleksi sedemikian rupa mana yang dianggap
penting dan tidak, kemudian diteruskan ke ingatan jangka panjang.
Sebelum masuk ke ingatan jangka panjang, informasi
yang telah disaring pada ingatan jangka pendek, perlu dilakukan proses semantic atau imagery coding. Dalam proses ini arti dari informasi dianalisis
lebih jauh lagi. Misalnya saat kita mendengar seseorang yang mengatakan, “Atun
dihina oleh Nana sampai sakit hati”, maka kita tidak hanya mengerti arti
masing-masing kata dalam kalimat tersebut, tetapi kita juga berusaha mengerti
apa yang terjadi sebenarnya dari keseluruhan kalimat tersebut. Sebaliknya bila
kita mendengar kata-kata lain yang unsurnya sama, seperti “Nana dihina Atun
sampai sakit hati”, maka kita tahu bahwa yang terjadi sekarang berbeda dari yang
pertama. Dalam kedua kalimat tersebut kalau kita mengingat arti dari kata-kata
dalam keseluruhan kalimat itu, maka kita sedang melakukan semantic coding;
tetapi kalau kita membayangkan reaksi dari Atun atau Budi dalam peristiwa itu,
maka kita melakukan imagery coding.
Jadi, ingatan jangka panjang akan melakukan
penyaringan informasi berdasarkan arti dari informasi tersebut, makna, keadaan
emosi, gambaran akibat dan sebagainya, oleh karena itu penyimpanan informasi
dapat berlangsung secara permanen.
Tujuan sebuah informasi dimasukkan ke dalam memori
jangka panjang adalah untuk Anda ingat selamanya. Hebatnya, ingatan yang telah
tersimpan dalam ingatan jangka panjang bisa anda munculkan kembali saat Anda
menginginkannya. Kemampuan mengenang atau menarik ingatan kembali ini disebut recall memory. Ketika seseorang yang
anda sayangi pergi dari sisi anda, mungkin anda akan mengingat kembali
kenangan-kenangan yang tersimpan dalam memori jangka panjang Anda. Anda dapat
mengingat dengan sangat detil bahkan tanpa Anda sadari bahwa Anda telah
menyimpan informasi tersebut. Anda mungkin mengenang tempat di mana Anda
menghabiskan waktu dengan orang tersebut dengan mengingat pemandangan, bau dan
bahkan perasaan dengan akurasi yang mengejutkan. Ingatan jangka panjang itu di bagi menjadi dua
bagian diantaranya yaitu;
a)Ingatan Deklaratif dan Ingatan Prosedural
Dalam upaya memanggil kembali ingatan dari Ingatan jangka panjang dibedakan
menjadi dua, yaitu ingatan jangka panjang eksplisit (ingatan deklaratif) dan
ingatan jangka panjang implisit (prosedural). Ingatan jangka panjang eksplisit
(ingatan deklaratif) adalah ingatan yang kita munculkan kembali ke kesadaran
untuk digunakan dengan sengaja, artinya ketika berusaha mengingat sesuatu kita
melakukannya dengan sadar. Wilayah dari otak dimana ingatan deklaratif disimpan
adalah lobus temporal. Ada dua bentuk dasar ingatan deklaratif: episodik dan
semantik. Ingatan Episodic dihubungkan dengan waktu tertentu dan tempat, dan
bisa dianggap kenangan pribadi, seperti pengalaman dari peristiwa tertentu.
Ingatan Semantic adalah memori yang berkaitan dengan penyimpanan informasi
faktual yang tidak terkait dengan pengalaman tertentu.
Ingatan jangka panjang implisit (ingatan prosedural) adalah kebalikan dari
ingatan eksplisit, yaitu ingatan yang memungkinkan kita mengerjakan sesuatu
tanpa harus berpikir. Contohnya saat kita berjalan atau berbicara, dalam
aktivitas ini kita tidak lagi direpotkan bagaimana kita me-recall ingatan jangka panjang kita tentang kata-kata, cara
merangkai kata, arti kata, cara melangkah, dan lain sebagainya, hal ini
berjalan secara otomatis tanpa harus menghadirkan kesadaran dari kita.
Ingatan prosedural tidak mudah untuk dijelaskan. Ingatan prosedural ini
tidak hanya dimiliki manusia, melainkan dimiliki oleh semua makhluk yang
mempunyai kemampuan belajar, misalnya binatang yang mengingat bagaimana caranya
melakukan akrobat di sirkus. Dengan ingatan prosedural tanpa sadar dan berpikir
kita bisa melakukan sesuatu. Ingatan prosedural digunakan dalam hal-hal seperti
naik sepeda, belajar mengetik, belajar memainkan alat musik atau belajar
berenang. Kita dapat mengendarai mobil dari satu tempat ke tempat lain
sepanjang hari tanpa menyadari proses mengemudi hampir sepanjang waktu, dan
benar-benar aman. Sekali sebuah ingatan prosedural telah dilatih secara mental
atau dipraktekkan secara fisik sampai dengan kuat dalam ingatan jangka panjang,
bisa tahan sangat lama. Sebagai contoh, anda masih bisa naik sepeda setelah
terakhir kali anda melakukannya bertahun-tahun yang lalu.
b.Ingatan Episodik dan
Ingatan Semantik
Para ahli di bidang ingatan ini membagi ingatan jangka panjang menjadi
ingatan episodik dan ingatan semantik. Ingatan episodik adalah ingatan tentang
peristiwa-peristiwa, sedangkan ingatan semantik adalah ingatan atau pengetahuan
kita tentang fakta-fakta.
Ingatan episodik (tentang peristiwa) dan ingatan semantik (fakta) diolah di
ingatan bagian otak yang berbeda. Adalah Tulving, seorang ahli di bidang
ingatan, membuat sebuah eksperimen untuk mengetahui bagian otak yang mengolah
ingatan episodik dan ingatan semantik. Dalam eksperimennya, emas radioaktif
disuntikkan ke dalam aliran darahnya sendiri. Lebih dari 250 detektor radiasi
ditempatkan di sekitar kepalanya, sehingga bisa diamati ke mana saja darah yang
mengandung radioaktif tersebut mengalir di dalam otaknya. Ia menemukan bahwa
ketika mengingat peristiwa-peristiwa dalam hidupnya, bagian depan otaknya
menjadi lebih aktif, sedangkan ketika ia mengingat fakta-fakta, bagian belakang
otaknyalah yang lebih aktif.Namun demikian, dalam penelitiannya yang terbaru,
Tulving menemukan hubungan di antara kedua ingatan jangka panjang ini. Salah
satu kemungkinannya adalah ingatan semantik berasal dari ingatan episodik.
Misalnya saja jika anda ingat bahwa dua hari yang lalu anda kehujanan (ingatan
episodik; peristiwa kehujanan), maka dengan sendirinya anda juga akan
mengetahui bahwa dua hari yang lalu itu hujan (ingatan semantik; fakta hujan).
Ini menunjukkan bahwa fakta-fakta (ingatan semantik) akan lebih mudah diingat
jika kita mengingat atau menghubungkannya dengan suatu pengalaman atau
peristiwa (ingatan episodik).Ingatan episodik dan ingatan semantik memiliki perbedaan cara kerjanya
dalam menyimpan dan mengorganisasikan informasi. Ingatan episodik menyimpan
informasi dalam bentuk gambaran (bayangan) yang diorganisasikan berdasarkan
pada kapan dan di mana peristiwa-peristiwa terjadi. Sedangkan ingatan semantik
menyimpan informasi dalam dalam bentuk jaringan hubungan ide yang telah
dianalisis.
C.Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Ingatan
Telah disebutkan sebelumnya bahwa diduga ingatan
yang telah masuk ke dalam ingatan jangka panjang akan bertahan lama bahkan
selamanya, dan manusia memiliki kemampuan untuk mengenang atau memanggil
kembali ingatan tersebut saat dibutuhkan. Namun tidak berarti bahwa semua yang
pernah dialami itu akan masuk dan tinggal seluruhnya dalam ingatan. Ada
faktor-faktor yang ternyata dapat mempengaruhi daya kerja ingatan, antara lain
:
- Faktor usia, ingatan paling tajam pada diri manusia kurang-lebih pada masa kanak-kanak (10-14 tahun) dan ini berlaku untuk ingatan yang bersifat mekanis yakni ingatan untuk kesan-kesan penginderaan. Sesudah usia tersebut kemampuan untuk mencamkan dalam ingatan juga dapat dipertinggi akan tetapi untuk kesan-kesan yang mengandung pengertian (daya ingatan logis) dan ini berlangsung antara usia 15-50 tahun.
- Kondisi fisik, misalnya kelelahan, sakit dan kurang tidur dapat menurunkan daya kerja atau prestasi ingatan.
- Faktor emosi. Dalam hal ini seseorang akan mengingat sesuatu lebih baik, apabila peristiwa-peristiwa itu menyentuh perasaan-perasaan, sedangkan kejadian yang tidak menyentuh emosi seringkali diabaikan.
- Minat dan Motivasi. Dalam pengalaman sehari-hari, kita sering mengamati remaja yang tidak lupa suatu lirik lagu walaupun dalam bahasa asing. Orang-orang yang sering bepergian, mempunyai ingatan tentang ilmu bumi yang jauh lebih baik daripada yang tidak pernah kemana-mana. Artinya disini seseorang yang mengingat segala sesuatu tentang hal yang disukainya jauh lebih baik dari pada hal yang tidak disukainya. Jelaslah minat sangat meningkatkan motivasi dan pada gilirannya akan meningkatkan daya ingat. Menurut Kurt Lewin (1890-1947), seorang psikolog jerman, minat dan motivasi berarti konsentrasi energi (forces) pada sektor (region) tertentu dalam kesadaran. Konsentrasi energi inilah yang menyebabkan suatu hal tidak begitu saja dilupakan.
D.Metode Mengingat
Teknik ingatan adalah teknik memasukkan segala informasi
yang kita peroleh ke dalam otak sesuai dengan cara kerja otak. Pada dasarnya
otak sangat menyukai dengan hal-hal seperti, sesuatu yang tidak masuk akal dan
berlebihan, penuh warna, multi sensori atau melibatkan seluruh panca indera,
menggunakan asosiasi, imajinasi, humor, simbol dan lain sebagainya. Semakin
kita bisa menggunakan hal- hal tersebut, semakin maksimal pula kemampuan
mengingat kita.
Adapun beberapa metode mengingat, diantaranya
yaitu:
a.
Metode pengulangan
Informasi yang di ulang-ulang akan
semakin di ingat. Untuk salah satu strategi peningkatan kemampuan memori adalah mengulang-ulang
kembali. Ini selaras dengan teori pembiasaan.
b.
Teknik Asosiasi
Teknik asosiasi atau cantolan adalah
bagaimana cara kita mengasosiasikan berbagai
hal dalam memori kita. Kita dapat menggunakan asosiasi sederhana untuk
mengingat potongan-potongan informasi. Selain itu, teknik ini juga untuk
mengajarkan daftar informasi yang panjang, terutama saat kita ingin mengingat
informasi dengan urutan tertentu.
c.
Sistem Mata Rantai
Yang di maksud dengan Sistem mata
rantai adalah Informasi yang akan di ingat harus mempunyai hubungan dengan yang
lain . Metode ini juga disebut dengan metode cerita, sebab dengan cerita ada
item-item yang dihubungkan secara berurutan baik dari depan maupun dari
belakang dan akan mudah diingat.
d.
Sistem Loci atau Lokasi
Dengan metode ini, kita bisa
mengasosiasikan informasi yang ingin kita ingat dengan lokasi tertentu. Kita
dapat mengingat informasi dengan mudah jika kita meletakkannya di tempat
tertentu.
e.
Total Story Technique (TST)
Teknik ini dilakukan dengan cara
membuat cerita singkat dari hal-hal yang akan kita hafalkan. Misalnya kita akan
berbelanja di supermarket untuk membeli beras, shampo, susu, permen karet,
pembersih lantai, telur, kecap, keju, saos tomat, tisu. Daripada berusaha
menghafalnya, lebih baik Anda membuat cerita untuk hal-hal ini menjadi Dewi Sri
(merupakan legenda dewi padi yang menggambarkan beras) sedang keramas (shampo)
sambil mandi susu. Sedangkan di luar, si Mbok yang sedang mengunyah permen
karet sambil mengepel (permbersih lantai) sudah menyiapkan telur rasa kecap
bertabur keju dan saos tomat yang lembut seperti tisu.
f.
Total Word Technique (TWT)
Pada teknik ini informasi yang ingin
diingat diubah menjadi singkatan-singkatan atau jika informasi yang akan
diingat merupakan kata-kata asing, dapat diubah menjadi kata-kata yang
kedengarannya hampir sama. Teknik ini sering disebut juga dengan istilah
jembatan keledai. Setelah itu, baru dibuat cerita agar dapat diterima oleh otak
kanan.Misalnya, ketika harus menghafal 8 planet mulai dari yang terdekat
matahari. Urutannya adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus,
Uranus, Neptunus. Jika menghafalnya terasa sulit, bisa diubah menjadi kalimat
"Mengendarai Vespa Bukan Mainan, Judi Sahabat Urip Nekad".
g.
Total Number Technique (TNT)
Teknik ini digunakan untuk mengingat
angka-angka. Karena otak kanan tidak mengenal angka atau tulisan, maka perlu
dibuat cerita agar dapat dikenali otak kanan. Misalnya, Anda harus mengingat
angka 212.007.217.080.205. Anda dapat mengubahnya menjadi cerita seperti Wiro
Sableng (212) dan James Bond (007), keduanya (2) sedang mengikuti upacara
kemerdekaan (1708) pada hari pendidikan nasional (0205).
Meningkatkan
Ingatan
E. Cara untuk Meningkatkan Ingatan
a.
Relaksasi secara teratur
Salah satu cara yang paling efektif
untuk meningkatkan ingatan adalah berusaha mengendorkan ketegangan seluruh otot
tubuh sebelum mempelajari sesuatu yang baru. Menurut ahli, relaksasi otot dapat
mengurangi kecemasan yang sering dirasakan seseorang ketika berusaha
mempelajari hal baru.
b.
Dengarkan musik klasik
Menurut Dr. Frances Ranscher dan Dr.
Gordon Show, peneliti dari Universitas California, AS, orang yang sering
mendengarkan musik klasik akan mengalami peningkatan kemampuan penalaran.
Menurut penulis The Mozart Effect, Don Campbell, mendengarkan musik klasik juga
akan membantu ingatan dan pembelajaran.
c.
Menata pikiran
Membentuk urutan informasi
(mengelompokkan informasi) akan membuat sesuatu lebih mudah diingat. Ini juga
akan mempermudah otak untuk mengingat kembali apa yang telah dipelajari dan
diketahui.
d.
Jaga kesehatan
Tentu, gangguan kesehatan dapat
mengganggu ingatan. Sebuah penelitian menunjukan bahwa dalam periode 25 tahun,
pria penderita hipertensi akan kehilangan kemampuan kognitif hingga dua kali
lipat dibandingkan pria bertekanan darah normal. Penelitian juga menunjukkan
bahwa pada usia 70-an, seseorang tidak akan mudah mengalami penurunan kemampuan
kognitif jika mereka tetap aktif secara fisik.
e.
Tantanglah diri sendiri
Otak memproduksi senyawa kimia
neurotransmitter yang membawa pesan antar-sel yang terlibat dalam ingatan.
Ketersediaan neurotransmitter ini akan meningkat apabila otak sering digunakan
untuk menyelesaikan tantangan yang menuntut pemecahan masalah.
f.
Cukup tidur
Kurang tidur dapat mengurangi
kemampuan seseorang untuk mengingat informasi yang kompleks. Penelitian di
Universitas de Lille, Prancis, mengindikasikan bahwa otak memerlukan tidur untuk
mempertahankan kemampuan mengingat informasi yang kompleks.
g.
Makan secukupnya, kurangi lemak, perbanyak minum
Pilih makanan yang rendah lemak dan
rendah kalori, serta memperbanyak minum air putih. Air putih dapat membantu
pencernaan dan pernapasan, meningkatkan kapasitas pembawaan oksigen dalam
darah, serta mempertahankan kesehatan sel.
h.
Libatkan emosi
Pasalnya, peningkatan ingatan
tentang suatu kejadian terkait erat dengan peningkatan emosi. Dan pengalaman
yang melibatkan emosi akan lebih mudah diingat daripada pengalaman biasa.
i.
Kembangkan ketajaman indera
Cobalah praktikkan keterampilan
pengamatan dan belajar memperhatikan sesuatu dengan menggunakan seluruh indera
kita. Jika ingin mengingat sesuatu, berhentilah sejenak, perhatikan dan catat
apa yang ingin kita lihat.
j.
Kembangkan sikap mental positif
Gantilah setiap sikap mental negatif
atau kritik terhadap diri sendiri menjadi sikap yang positif, karena hal itu
akan menimbulkan rasa percaya diri yang berpengaruh positif terhadap daya
ingat.
k.
Olahraga teratur
Selain meningkatkan kekuatan fisik,
olahraga juga dapat membantu fungsi ingatan kita dengan menjamin suplai oksigen
dan darah ke otak. Olahraga juga menstimulus endorfin, yaitu neurotransmitter
yang terkait dengan perasaan senang, yang dapat meningkatkan keceriaan dan
menjadi pemicu untuk pembelajaran dan ingatan.
l.
Istirahat cukup
Yang tak kalah penting adalah
istirahat cukup. Supaya fungsi otak bisa maksimal, otak membutuhkan istirahat
untuk mengendapkan dan mengkonsolidasikan ingatan. Istirahat yang dibutuhkan
otak bervariasi, tergantung pada kerumitan dan kebaruan informasi, serta
pengalaman orang yang bersangkutan. Cara yang baik adalah memberi waktu
istirahat otak 3 hingga 10 menit setelah otak beraktivitas selama 10 hingga 50
menit.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Dari hasil makalah kami yang telah diuraikan pada bab pembahasan masalah dapatlah disimpulkan hal-hal berikut:
1.Secara teoritis, ada 3 aspek yang berkaitan dengan berfungsinya ingatan, yakni
(1) menerima kesan,
(2) menyimpan kesan, dan
(3) memproduksi kesan.
2.jenis-jenis
ingatan dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu, Memori sensoris, ingatan jangka pendek dan ingatan jangka
panjang.
3.beberapa faktor
yang mempengaruhi ingatan seseorang yakni, faktor usia, kondisi fisik, factor
emosi, minat dan motivasi.
B.SARAN
Dengan adanya makalah psikologi pendidikan ini
yang membahas masalah ingatan dapat bermanfaat untuk siapapun yang membacanya, dan dapat
memperkuat ingatan para pembaca.
Makalah
yang kami buat ini tidaklah mendekati kesempurnaan, jadi kami harap dari para
pembaca dapat memberikan masukan jika makalah ini memilikih kekurangan.
DAFTAR PUSTAKA
Fauzi,
Ahmad.Drs. H. 1999psikologi penidikan Bandung: Penerbit: Pustaka Setia.
www.Internet.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar